Apa Itu Mentalitas Playing Victim dan Tanda Tandanya

waktu baca 4 menit

Sebenarnya playing victim bukanlah hal yang baru dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi, istilah ini menjadi populer belakangan di masyarakat perkotaan. Playing victim sendiri adalah salah satu contoh dari sikap manipulatif. Apakah Anda sering merasa menjadi korban dalam suatu situasi yang sebenarnya terjadi akibat kesalahan Anda? Apabila ya, maka hati-hati.

Bisa jadi Anda memiliki sifat playing victim ini. Apabila tidak, bukan berarti Anda terhindar dari sifat playing victim. Mungkin saja Anda pernah melakukannya tanpa sadar karena belum memahami apa arti dari playing victim.

Lantas, apa itu playing victim? Yuk simak penjelasan selengkapnya di bawah ini!

Pengertian Playing Victim?

Secara ilmiah, sebenarnya belum atau tidak ada definisi tentang playing victim itu sendiri. Tetapi, dalam ilmu psikologi dikenal dengan istilah victim mentality yang konsepnya kurang lebih sama seperti playing victim. Dikutip dari WebMD, victim mentality atau mentalitas sebagai korban merupakan tindakan seseorang yang menempatkan dirinya sebagai korban dan mengklaim bahwa hal buruk yang terjadi pada mereka terjadi karena faktor eksternal selain diri mereka sendiri. Faktor tersebut bisa jadi orang lain, sistem, atau sesuatu di luar kendali manusia seperti nasib atau takdir.

Playing victim atau victim mentality menjadi buruk sebab orang dengan sifat ini selalu mengeluh tentang hal buruk yang terjadi pada mereka. Orang dengan sifat playing victim tersebut selalu merasa diserang dan menganggap semua hal buruk yang terjadi pada mereka memang sengaja dilakukan untuk menyakiti mereka. Sebelum melangkah lebih jauh ke tanda-tanda playing victim, Anda perlu membedakan antara playing victim dengan martyr complex.

Pasalnya, keduanya hampir memiliki cirri yang sama. Perbedaannya adalah playing victim berfokus pada diri sendiri dan ‘serangan’ yang datang ke arahnya. Sementara martyr complex adalah kondisi di mana seseorang merasa ‘terpaksa’ melakukan sesuatu yang tidak diinginkannya, namun tetap dilakukan dan ia merasa bahwa dirinya ‘martir’ karena mengorbankan rasa tidak nyamannya untuk melakukan hal tersebut.

Tanda-tanda Perilaku Playing Victim

ketika manusia sering merasa tidak puas pada suatu keadaan dan menjadi korban pada suatu kondisi yang tidak diinginkannya, hal ini merupakan hal yang wajar. Akan menjadi tidak wajar jika hal tersebut selalu terjadi dan seseorang tersebut tidak mau melihat gambaran yang lebih besar dari suatu kejadian yang menimpanya. Apabila sudah pada kondisi itu, kemungkinan yang bersangkutan memang memiliki victim mentality. Dikutip dari WebMD berikut adalah tanda-tanda seseorang dengan mentalitas playing victim:

  1. Selalu Menyalahkan Orang Lain Atas Kehidupannya

Seseorang dengan mentalitas korban selalu menganggap kehidupannya menjadi buruk sebab kesalahan orang lain. Padahal bisa saja sesuatu terjadi akibat kesalahannya sendiri.

  1. Menganggap Hidup Terasa Tidak Adil Baginya

Seseorang yang merasa hidup ini memang sering terasa tidak adil. Namun menganggap bahwa hidup selalu tidak berpihak padanya, atau menganggap semua orang memusuhinya. Hal ini adalah tanda orang tersebut memiliki sifat playing victim.

  1. Merasa Tidak Berdaya dalam Menyelesaikan suatu Masalah

Sempurnanya, semua masalah pasti selalu ada jalan keluar. Tetapi, orang dengan victim mentality merasa bahwa masalahnya tidak memiliki solusi. Ia pun kemudian terjebak pada anggapan bahwa dirinya tidak mungkin menyelesaikan masalah tersebut.

  1. Terjebak dalam Sikap Negatif

Seseorang dengan mentalitas korban merasa bahwa dirinya terjebak dalam kehidupan yang begitu-begitu saja dan memandang segala sesuatu dengan kacamata negatif.

  1. Merasa Diserang Saat Orang Ingin Membantu

Pernahkah Anda dicurhati teman soal masalahnya, lalu Anda memberikan semangat dan saran, namun dia malah merasa tersinggung? Bisa jadi dia merasa Anda tengah menyerangnya. Seseorang yang demikian memiliki sifat playing victim.

  1. Merasa Bersalah apabila Menyenangkan Diri Sendiri

Seseorang dengan sikap playing victim bersikap keras terhadap diri sendiri. Ia sering merasa bersalah apabila merasa senang atau ingin menyenangkan diri sendiri. Pasalnya, dia terjebak pada pikiran negatif bahwa hidupnya akan selalu susah.

  1. Senang Melihat Orang Lain Mengeluh

Seseorang bermental korban selalu mengeluh tentang kehidupannya. Oleh sebab itu, mereka merasa ‘senang’ apabila ada orang lain yang sering mengeluh seperti mereka.

  1. Sulit untuk Introspeksi Diri dan Berubah Menjadi Lebih Baik

Seseorang yang cenderung menyalahkan orang lain atau faktor eksternal membuat orang dengan sikap playing victim mengintrospeksi dirinya sendiri. Oleh sebab itu, mereka juga sulit berubah ke arah yang lebih baik.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *