Catatan Lawas Malsalis dan Langkah Warumas
KEMPALAN: Malam Sastra Jurnalis atau Malsalis digelarbacakan bersama peluncuran majalah sastra ‘Kalimas’ yang terbit dari Surabaya, di tengah acara pameran lukisan Widodo Basuki, 22 Februari 2014 di Dewan Kesenian Surabaya. Malsalis membukukan puisi-puisi karya para jurnalis, berjudul ‘Puisi Ini Kutulis Pakai Komputer’ memuat tulisan puisi 13 jurnalis. Mereka itu antara lain: Moh Anis, Sirikit Syah, Toto Sonata, Amang Mawardi, Aming Aminoedhin, Widodo Basuki, JFX Hoery, dan banyak lagi.
Dalam kata pengantar buku, Aming Aminoedhin sebagai editor saya katakan, antara lain, “Tidak banyak jurnalis mau menulis karya sastra, karena memang membutuhkan pengendapan dalam setiap tulisannya. Jika mereka mau menulis, memang terasa jurnalis itu punya rasa empati berlebih dibandingkan lainnya. Lebih lagi, mereka mau bersepakat buat antologi puisi semacam ini. Meski harus membiayai sendiri dari koceknya yang tidak banyak sekali, dibanding para tukang korupsi. Sungguh, ini hanya upaya dari beberapa jurnalis, dan mantan jurnalis, yang punya mimpi baca sastra bersama. Hanya beberapa, karena yang lain mungkin kurang tertarik atau bahkan merasa hanya akan sia-sia. Sebab, mereka merasa akan ketinggalan berita. Ah…. entahlah!”
Lalu tahun ini tahun ini, 2022, kembali teman-teman buat lagi kumpulan puisi; meski bukan lagi bertajuk Malsalis (malam Sastra Jurnalis” karena digelarpentaskan siang hari. Baik yang berada di Surabaya Suites Hotel maupun Perpusip Jawa Timur, beberapa bulan lalu.
BACA JUGA: Antologi Puisi Warumas: Dari Malsalis hingga Kucinta Negeri Kutulis Puisi
Kegiatan lawas itu, kemudian dikomandoi Kris Maryono yang mantan wartawan RRI Surabaya, dengan menggandeng berbagai pihak agar bisa terlaksana dengan sukses. Dan ternyata, sungguh meraih sukses acaranya. Hal ini, lantaran Kris Maryono selalu mengadakan pertemuan sebulan sekali di awal bulan. Hingga bisa membentuk komunitas Warumas atau Wartawan Usia Emas. Selain itu juga membahas perjalanan mantan wartawan ini tetap eksis dengan cara menulis menulis puisi. Gayung bersambut, dan kemudian menelorkan dua buku kumpulan puisi bertajuk “Kutulis Puisi Ini” dan “Kucinta Negeri Kutulis Puisi.”