Comeback ke timnas Inggris, Dier Berterima Kasih ke Sosok Ini

waktu baca 2 menit
Bek timnas Inggris Eric Dier (kanan) saat bersalaman dengan pelatihnya di Tottenham Hotspur Antonio Conte. (Foto: Daily Mirror)

LONDON-KEMPALAN: Nama Eric Dier sudah hampir dua tahun ini menghilang dari skuad timnas Inggris. Tapi, dalam agenda internasional pekan ini, Dier kembali muncul dalam skuad Inggris. Kali terakhir, Dier membela timnas Inggris dalam laga UEFA Nations League melawan Islandia, 18 Nopember 2020.

Setelah itu, meskipun dipanggil ke St George Park (kamp latihan timnas Inggris), Dier hanya duduk di bench dalam tiga laga Kualfiikasi Piala Dunia 2022 sepanjang Maret 2021. Setelah itu Dier tak pernah lagi nongol di tengah-tengah Harry Kane dkk.

BACA JUGA: Halo Southgate, Kok Masih Panggil Bek Lawak Harry Maguire Sih?

Kedatangan Antonio Conte ke Tottenham Hotspur pada 2 November 2021 lalu pun mampu mengubah segalanya. Dier yang sebelum kedatangan Conte lebih sering bermain sebagai center back dalam skema back four, berubah perannya jadi bek tengah dalam skema tiga bek.

Peran itu yang sampai sekarang dia jalani ketika The Lilywhites (julukan Spurs) mampu melesat ke papan atas klasemen sementara Liga Primer Inggris. Peran yang sesuai dengan visi permainan Southgate menerapkan skema tiga bek dalam skuad Inggris.

’’Saya tidak mau kedengarannya seperti guru hewan piaraan, tapi dia (Conte) sudah melakukan banyak hal untukku. Banyak, ya, dalam segala hal, dia sudah melakukan banyak hal untukku,’’ sebut Dier seperti yang dikutip dari laman Daily Mirror.

’’Dia memberi pengaruh besar bagiku dalam setiap aspek. Baik dari aspek taktis, fisik dan mental yang ada dalam diriku. Begitu pula dengan pendekatanku,’’ sambung Dier yang jadi pemain dengan total operan terbanyak dalam skuad Spurs.

Dier bisa mencatatkan 474 operan, hanya kalah dari Ruben Dias (Manchester City), Jonny Evans (Leicester City), dan Virgil van Dijk (Liverpool FC) sebagai bek tengah dengan operan terbanyak Liga Primer Inggris musim ini. Dalam skema back three, peran Dier itu bisa jadi awalan dari build-up serangan dari lini belakang.

Bukan hanya The Godfather (julukan Conte). Begitu pula dengan staf di belakang Conte. ’’Conte orangnya sangat menuntut. Tapi saya sangat menikmatinya. Sejak kedatangannya, saya tak pernah belajar banyak pada tahun ini. Saya tak berpikir saya sudah belajar banyak sebelumnya seperti yang saat ini saya jalani bersamanya (Conte),’’ tutur Dier. (Yunita Mega Pratiwi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *