Tiongkok Lancarkan Latihan Militer ketika Nancy Pelosi di Taiwan, Disiarkan secara Langsung

waktu baca 2 menit
Ilustrasi Latihan Militer-SCMP

BEIJING-KEMPALAN: Pada saat ini, Tiongkok sedang melancarkan latihan militer skala besar di dekat Taiwan—bertepatan dengan adanya kunjungan dari petinggi AS yaitu Nancy Pelosi.

Sebelumnya, Tiongkok sudah mengancam dan akan menjanjikan ‘Konsekuensi’ berat jika AS masih memaksa untuk mengunjungi Taiwan—yang hingga saat ini masih di klaim menjadi bagian dari Tiongkok.

Berdasarkan media nasional Tiongkok yaitu Xinhua, disebutkan bahwa Militer Tiongkok akan melaksanakan latihan militer mulai dari 4 hingga 7 Agustus di beberapa kawasan berbeda di dekat perbatasan Tiongkok-Taiwan.

Bahkan dalam latihan militer saat ini, disiarkan secara langsung.

Dalam latihan militer tersebut, dapat dilihat secara jelas Jet Tempur J-20 dan juga penembakkan misil.

Dengan adanya latihan militer tersebut, pihak Taiwan menyebutkan bahwa pihak Tiongkok telah melanggar perjanjian PBB—dengan adanya tuduhan melanggar kawasan udara dan lautnya.

Bahkan pihak Taiwan mengatakan akan memberikan ‘Respons’ jika memang keadaan lebih parah.

“Tiongkok melancarkan latihan militer di sekitar Taiwan—dengan adanya tujuan untuk mencari resolusi konfliknya, namun menggunakan kekerasan, bukan perdamaian” isi cuitan Kementerian Pertahanan Taiwan.

“Semua aktivitas yang terjadi di sekitar wilayah berdaulat kami akan dimonitor oleh pihak Kementerian Pertahanan Taiwandan akan diberikan respons jika dibutuhkan” isi tambahnya.

Berdasarkan analisis yang ada, latihan militer tersebut merupakan langkah Tiongkok untuk ‘Mencegah’ influensi AS di kawasan.

Berdasarkan ahli militer asal Hong Kong yaitu Song Zhongping, disebutkan bahwa tindakan Tiongkok merupakan sebuah ‘Latihan’ untuk mencoba melakukan blokade Taiwan jika nantinya peperangan pecah.

“Tujuan dari latihan tersebut, kasarannya, adalah untuk mempersiapkan latihan blokade Taiwan” ucap Zhongping.

Melansir dari Global Times, diperkirakan bahwa latihan militer pada saat ini akan jauh lebih besar dibandingkan pada tahun 1996—dimana AS juga sempat mengunjungi Taiwan pada tahun tersebut.

 

(Aljazeera/Global Times/Xinhua, Muhamad Nurilham)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *