Anies dan Citayam Fashion Week
KEMPALAN: FENOMENA Citayam Fashion Week nampaknya menjadi penegas bahwa anak-anak muda butuh ruang untuk berekspresi. Sebagaimana yang pernah dikatakan oleh Bung Karno “Beri aku 10 pemuda, niscaya akan aku rubah dunia.”
Aksi fashion yang selama ini didominasi oleh kelompok tertentu dan selalu berkonotasi mewah dan mahal, oleh Bonge seorang remaja putus sekolah, konotasi mahal dan mewah diobrak abrik, dengan pikiran kreatifnya, Bonge menjadikan trotoar dan “Zebra Cross” menjadi “Cat Walk” sebagai ruang ekspresi dengan keterbatasan dan keunikan kreativitas yang dimiliki.
Tentu saja Bonge tidaklah sendirian, aksi Bonge yang viral diruang publik Citayam, ternyata juga menarik Bonge-Bonge lain untuk beradu kreativitas di Citayam dengan fashion–fashionyang unik dan menarik.
Kini Citayam berubah menjadi sebuah ruang ekspresi bagi semua kalangan untuk bisa menggunakannya. Tak hanya Bonge, model papan atas Paula dan juga para politisi dan pejabat juga ikut menjajalnya. Seperti yang dilakukan oleh Anies ketika menjamu para pemimpin Eropa yang datang ke Balai Kota.
BACA JUGA: Anies Melanjutkan Jokowi
Citayam kini menjadi ikon anak anak muda kreatif dari berbagai kalangan untuk menunjukkan karya karya terbaiknya.
Fakta Citayam telah menjadi ruang ketiga yang mampu mempertemukan semua kelas dan kelangan yang ada tentu saja tidak bisa dibantah. Citayam telah menjadi ruang yang menciptakan kesetaraan antar sesama manusia, ruang yang menciptkan suasan adil dan damai, mereka bertemu bukan lagi oleh latar belakang kelas ekonomi atau kelas sosial, mereka dipertemukan melalui bahasa kreativitas dan fashion. Bonge yang tadinya bukan siapa siapa, kini menjelma menjadi fonomena yang selama ini hanya dimiliki oleh kalangan tertentu saja.
Gagasan ruang ketiga sebagai ruang kesetaraan dan keadilan tentu tak bisa dilepaskan begitu saja dari upaya yang dilakukan oleh Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta.
Anies sejak awal kepemimpinannya sudah berkomitmen untuk menghadirkan keadilan dan kedamaian bagi seluruh warga Jakarta.