Gara-Gara Bela Klub Rusia, Pemain Ini Harus Lupakan Main di Piala Dunia
WARSAWA-KEMPALAN: Bagi setiap pesepakbola, bermain membela negaranya dalam ajang Piala Dunia bisa seperti kebanggaan tersendiri. Bahkan terkadang melebihi pencapaian di level klub. Tapi, gara-gara politik, kebanggaan itu bisa musnah.
Seperti yang dialami bek kiri timnas Polandia, Maciej Rybus. Sejak terpapar Covid-19 selama jeda internasional Maret lalu, Rybus tidak pernah kembali ke timnas Polandia lagi. Bek yang jadi kekuatan Polandia dalam Piala Dunia 2018 itu bahkan tak masuk dalam skuad Czeslaw Michniewicz sepanjang UEFA Nations League tiga pekan terakhir.
Terutama setelah Rybus memperpanjang kontrak dua musim dengan klub Liga Primer Rusia Spartak Moskva per 11 Juni lalu, bek 32 tahun itu pun dikecualikan dari nominasi skuad Bialo-czerwoni (julukan timnas Polandia) untuk Piala Dunia 2022 mendatang.
Rybus pun jadi pemain pertama di dunia yang kehilangan kans bermain di Piala Dunia gara-gara konflik Rusia-Ukraina. Rybus sudah sejak 2017 silam memperkuat klub berjuluk Gladiatory tersebut. Keputusan tersebut sudah disampaikan Michniewicz kepada Rybus setelah sesi pemusatan latihan Polandia akhir pekan lalu.
’’Pelatih memberi tahu pemain (Rybus) bahwa dia tidak bisa memanggilnya ke kamp Piala Dunia karena situasi klubnya saat ini,’’ sebut Federasi Sepak Bola Polandia (PZPN). ’’Namanya sama sekali tidak akan dipertimbangkan untuk masuk dalam tim yang dibawa ke Qatar,’’ sambung PZPN dalam pernyataan resminya.
Rybus tidak pindah ke klub luar Rusia seperti yang dilakukan gelandang rekannya sesama penggawa timnas Polandia, Gregorz Krychowiak. Dia sudah meninggalkan FC Krasnodar ke AEK Athens sebagai pinjaman setelah krisis Rusia-Ukraina memanas.
Berbeda dengan Krychowiak, Rybus memang sudah menyatu dengan Rusia. Lana Rybus istrinya berkewarganegaraan Rusia. Dia pun sudah tinggal di Moskow bersama Lana dan buah hatinya. Sehingga, ikatan batinnya dengan Rusia lebih besar ketimbang harus meninggalkan dua sosok terpenting dalam hidupnya itu.
Media-media baik di Polandia atau Rusia sama-sama telah mengkritisi keputusan tersebut. Seperti diketahui, Polandia merupakan negara yang berpihak kepada Ukraina tetangganya dalam krisis dengan Rusia ini.
Keputusan PZPN dan Michniewicz akan mendatangkan sanksi ke negaranya Robert Lewandowski itu karena mencampuradukkan politik dan sepak bola. Tapi, dari pihak PZPN lewat juru bicaranya Jakub Kwiatkowski tak mengharapkan sanksi itu turun.
Baik sanksi dari Konfederasi Sepak Bola Eropa (UEFA) ataupun Konfederasi Sepak Bola Dunia (FIFA). ’’Semua keputusan terkait pemanggilan pemain itu sepenuhnya dalam wewenang pelatih. Kalau soal keputusan itu bisa diubah atau tidak, aku tidak berwenang menyampaikannya kepada kalian,’’ kata Kwiatkowski kepada RIA Novosti. (Yunita Mega Pratiwi)









