Biar Investor Tertarik, Tesla akan Pecah Nilai Sahamnya (Stock Split) dengan Rasio 1:3
JAKARTA-KEMPALAN: Perusahaan otomotif asal Amerika Serikat yang memproduksi mobil listrik ini akan melakukan stock split atau pemecahan nilai saham. Pemecahan nilai saham diusulkan oleh Tesla dengan rasio tiga banding satu.
Pasalnya, tujuan dari stock split atau pemecahan nilai saham adalah untuk menurunkan harga per lembar saham agar menjadi lebih terjangkau dan meningkatkan jumlah saham yang beredar agar transaksi saham menjadi ramai kembali. Selain itu, stock split bertujuan untuk menarik investor lebih banyak.
Tesla akan memecah nilai saham dengan rasio tiga banding satu yang artinya adalah harga saham Tesla saat ini akan dipecah menjadi tiga agar harga per lot saham lebih terjangkau.
Selain itu, Tesla juga menyatakan bahwa salah satu pendiri dari Oracle Corp (Perusahaan Teknologi Komputer) dan sekaligus teman dekat Elon Musk (CEO Tesla), Larry Ellison, ketika masa jabatannya berakhir ia tidak akan mencalonkan diri lagi untuk pemilihan dewan Tesla.
Ellison merupakan salah satu investor paling atas yang menjanjikan pendanaan untuk akuisisi Musk atas perusahaan media sosial Twitter Inc sebesar USD 44 miliar.
Saat ini Ellison juga memegang saham Tesla sebesar 1,5 persen dan Elon Musk sebesar 23,5 persen. Sebagian besar kepemilikan saham Elon Musk pada Tesla dijual sejak akhir 2021 sebagian untuk menopang saham di Twitter.
Rencana pemecahan nilai saham tersebut akan dibawa pada 4 Agustus 2022 nanti ke Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Tesla juga akan meminta para pemegang saham untuk mengurangi masa jabatan dewan direksi dari tiga tahun menjadi dua tahun.
Baru-baru ini pihak dari Apple Inc, Alphabet Inc, dan Amazon.com juga melakukan stock split atau pemecahan nilai saham mereka.
Walaupun stock split tidak memengaruhi fundamental perusahaan, tetapi dapat meningkatkan harga saham dan mempermudah lebih banyak investor untuk memiliki saham Tesla.
Stock split pada Tesla dapat memungkinkan karyawannya untuk memiliki banyak fleksibilitas dalam mengelola ekuitas mereka dan membuat saham Tesla lebih mudah diakses pemegang saham ritel.
“Kami percaya stock split akan membantu mengatur ulang harga pasar saham biasa kami sehingga karyawan kami akan memiliki lebih banyak fleksibilitas dalam mengelola ekuitas mereka,” ujar Tesla. (Kontan/CNBC/Liputan6/OJK, Arlita Azzahra Addin)
Editor: Reza Maulana Hikam
