SURABAYA-KEMPALAN: Tim sepak bola Surabaya berhasil meraih tiga poin penuh di laga perdana babak penyisihan Grup G Pra Porprov VII/2022 Jatim. Tiga poin tersebut diperoleh setelah Tim Surabaya berhasil melibas Tim Kabupaten Bangkalan dengan skor 3-1 di Stadion Gelora 10 Nopember Surabaya, Selasa (10/5) sore.
Gol Tim Surabaya masing-masing dicetak oleh Achmad Bilal dari sektor sayap pada menit 32, kemudian heading Faris Maulidiasyah dari skema umpan bola mati menit 59, dan tendangan penalti Rofano Afrilian menit 72.
Sedang satu-satunya gol Tim Kabupaten Bangkalan lahir melalui heading Arief Rahman pada menit 53.
Menanggapi keberhasilan ini, pelatih Tim Sepak Bola Kota Surabaya Yusuf Money mengaku belum puas. Pasalnya, para pemainnya terlihat masih gugup pada babak pertama.
“Akibatnya, mereka bingung menerobos pertahanan lawan. Inilah yang akan kami perbaiki di laga selanjutnya,” kata pelatih berdarah Ambon ini.
Yusuf Money menyatakan tetap menargetkan tiga poin pada pertandingan berikutnya melawan Kabupaten Gresik, Kamis (12/5) mendatang.
Sementara itu, Manajer Tim Sepak Bola Surabaya Heri Sudarsono, mengaku puas atas hasil yang diraih. Bahkan, ia optimistis Surabaya akan lolos dari penyisihan grup G Pra Porprov Jatim.

Penalti Surabaya yang berhasil menjebol gawang Kabupaten Bangkalan.
“Ini penampilan awal, jadi biasa kalau anak- anak bermain sedikit nervous dan tidak dapat memanfaatkan peluang yang ada. Ini menjadi PR yang akan kita benahi di pertandingan berikutnya,” ujar Heri.
Ia juga mengucapkan terimakasih atas dukungan yang diberikan Ketua KONI Surabaya Hoslih Abdullah dan Disbudporapar beserta jajarannya.
Sementara itu Ketua Askot PSSI Surabaya Maurits Bernard Pangkey mengatakan, semua kontestan yang berlaga di Pra Porprov memiliki kekuatan yang sama dan merata. Selain itu semua tim juga masih memiliki peluang untuk lolos dari penyisihan grup.
“Kita jangan buru-buru memprediksi tim mana yang bakal juara grup, karena semua memiliki peluang yang sama,” ujarnya.
Sedang pelatih Kabupaten Bangkalan David Agus Prianto mengapresiasi kerja keras anak didiknya selama 2×45 menit. Karena itu, meski kalah, secara organisasi permainan anak asuhnya dinilai sudah sesuai dengan instruksi pelatih.
“Kelemahan kami kesulitan meningkatkan mental. Terutama mendengar nama besar tim lawan. Tapi kami sedikit menyulitkan musuh. Kami sempat optimis bisa menambah gol,” katanya.
Namun, lanjut dia, karena adanya satu pemainnya yang terkena kartu merah dan merosotnya stamina, akhirnya gagal menambah gol.
Saat ini, pihaknya tengah mencari kelemahan Tim Kabupaten Sidoarjo yang akan dihadapi pada Kamis (12/5). Dia berharap kekurangan yang ada bisa dibenahi sehingga bisa meraih poin seperti yang diharapkan. (Dwi Arifin)