MOSKOW-KEMPALAN: Presiden Rusia yaitu Putin telah menyetujui adanya evakuasi oleh Palang Merah dan PBB di Mariupol setelah sebelumnya bertemu dengan Sekretaris Jenderal PBB yaitu Antonio Guterres.
Dalam pertemuan antara Putin dan Guterres tersebut, disebutkan bahwa mereka membicarakan mengenai situasi terkini di Pabrik Baja Azovstal—tempat pertahanan terakhir bagi para pengungsi di Mariupol.
Hasil akhir dari adanya dialog tersebut adalah bahwa Putin mengizinkan keikutsertaan Palang Merah dan PBB untuk melakukan evakuasi di Mariupol—namun belum ada kejelasan waktu dalam operasinya.
Sebelumnya pada 21 April, pihak Rusia mendeklarasikan kemenangannya di Mariupol.
Namun diperkirakan masih banyak pasukan militer Ukraina yang berada di Mariupol—lebih tepatnya di wilayah Pabrik Baja Azovstal.
Putin kemudian mengatakan bahwa tidak ada operasi militer yang sedang berjalan di Mariupol—yang kemudian meminta Ukraina untuk bertanggung jawab atas keselamatan warganya yang masih berada di Mariupol.
Rusia sudah mengizinkan pihak Ukraina untuk melakukan evakuasi serta membiarkan warga Ukraina meninggalkan Pabrik Baja tersebut, namun pihak Ukraina mengatakan bahwa Rusia masih melakukan serangan.
Dengan adanya hal tersebut, PBB ingin ikut serta dalam konflik tersebut—dengan cara membuka jalan kemanusiaan yaitu membantu evakuasi.
Menteri Luar Negeri Rusia yaitu Sergey Lavrov mengatakan bahwa Guterres mengajukan proposal dengan membuat kelompok pemberi bantuan kemanusiaan yang terdiri dari Rusia, Ukraina dan PBB dengan tujuan untuk memberikan rasa aman kepada warga sipil dalam evakuasi.
Juru Bicara PBB yaitu Dujarric mengatakan bahwa agensi PBB di bidang urusan Kemanusiaan akan bekerja sama lebih lanjut dengan Kementerian Pertahanan Rusia untuk membantu evakuasi.
(Muhamad Nurilham, Aljazeera)