Mertua Wali Kota Eri Cahyadi Wafat, PDIP Berduka

waktu baca 3 menit
Ketua DPC PDIP Kota Surabaya Adi Sutarwijono menabur bunga di makam Dadang Djumena, ayah mertua Wali Kota Eri Cahyadi, Senin (14/3). (Foto: Istimewa)

SURABAYA-KEMPALAN: Keluarga besar PDI Perjuangan berduka cita atas wafatnya Dadang Djumena, mertua dari Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Dadang Djumena tak lain adalah ayahanda dari Rini Indriyani, istri Eri Cahyadi. Dadang wafat dalam usia 77 tahun di RS Soewandi Surabaya, Senin (14/3), pukul 06.33 WIB.

Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono terlihat melayat ke rumah duka di Jl.Ketintang Madya 2/52 Surabaya. Adi juga mengiringi kepergian almarhum hingga dimakamkan di Makam Tembok Dukuh.

Pria berkaca mata yang akrab disapa Awi itu tampak menabur bunga di tempat peristirahatan terakhir almarhum Dadang Djumena. Dia menyampaikan duka cita mendalam atas kepergian ayah mertua Eri Cahyadi.

“Kita semua berduka cita atas kabar ini. Semoga Bapak Dadang Djumena mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa, diampuni segala dosanya, diterima semua amal baiknya,” kata Adi Sutarwijono, Senin (14/3)

Adi juga mendoakan keluarga yang ditinggalkan dianugerahi kesabaran oleh Tuhan Yang Maha Esa.

BACA JUGA: Mertua Walikota Eri Cahyadi Meninggal Dunia

“Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran. Khususnya kepada Bapak Eri Cahyadi dan Ibu Rini Indriyani. Semoga senantiasa diberi kekuatan melewati masa yang tidak mudah ini, yaitu kehilangan orangtua tercinta,” kata Adi yang juga ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya.

Ucapan senada disampaikan Baktiono, Sekretaris DPC PDIP Kota Surabaya. “Keluarga besar DPC PDI Perjuangan Surabaya menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas wafatnya Bapak Dadang Djumena. Semoga almarhum mendapat tempat paling mulia di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa, segala dosanya diampuni, semua amal baiknya diterima,” kata Baktiono yang juga ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya.

Di rumah duka Jl. Ketintang Madya 2/52 Surabaya, tampak sejumlah kader PDIP dari Gayungan dan Jambangan. Tampak pula pengurus DPC PDIP Kota Surabaya seperti Wimbo Ernanto, Achmad Hidayat, Siti Maryam, Khusnul Khotimah, dan Tri Ratna Indahsari.

Karangan bunga dari sejumlah kader PDIP tampak berjejer. Antara lain dari Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, para pengurus DPD PDIP Jatim, dan para pengurus DPC PDIP Surabaya.

Bahkan, kader PDI Perjuangan dari Gayungan dan Jambangan seperti Wimbo Ernanto dan Triyarso ikut mengangkat keranda berisi jenazah almarhum hingga dibawa ke ambulans lalu diberangkatkan ke Masjid Baitus Salam untuk disalatkan.

Di Makam Tembok Dukuh, tempat almarhum dimakamkan, juga tampak puluhan kader PDIP yang membantu prosesi pemakaman. Mereka berasal dari pengurus PDIP Tembok Dukuh, Bubutan, dan Komunitas Juang Merah Total.

Para kader PDI Perjuangan juga akan ikut tahlil, mendoakan almarhum, sampai hari ke-7. “Nanti para kader PDI Perjuangan Surabaya akan turut tahlilan hingga hari ketujuh mendatang, untuk mendoakan almarhum Bapak Dadang Djumena,” kata Wimbo Ernanto, Wakil Ketua DPC PDIP Kota Surabaya.

Almarhum Dadang Djumena lahir pada 28 April 1944. Semasa hidupnya, almarhum mengabdi kepada masyarakat melalui PT PLN. Dadang sempat bertugas di beberapa daerah di Indonesia untuk melayani penyediaan listrik bagi masyarakat. (Dwi Arifin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *