Hari ke-12 Operasi Militer Rusia: Apa Saja yang Sudah Terjadi?

waktu baca 2 menit
Ilustrasi Minyak Rusia-Financial Times

MOSKOW-KEMPALAN: Operasi Militer yang dilancarkan oleh Rusia sejak 24 Februari silam sudah memasuki hari ke-12 pada hari ini.

Keadaan konflik Rusia-Ukraina masih mengalami ketegangan karena upaya diplomatik belum berhasil.

Upaya gencatan senjata pun gagal dan tiap pihak saling menyalahkan.

Pada berita ini, akan dirangkum secara ringkas kejadian-kejadian penting yang terjadi pada hari ke-12 Operasi Militer Rusia di Ukraina.

 

Pertarungan Sengit antara Rusia-Ukraina

Pasukan Militer Rusia semakin melancarkan serangannya ke beberapa kota di Ukraina.

Penasihat Presiden Ukraina yaitu Oleksiy Arestovich mengatakan bahwa pada saat ini, serangan yang ada di Ukraina datang pada tengah malam.

Situasi juga berubah menjadi sangat mencekam di Kyiv, lebih teparnya di daerah Hosmotel dan Irpin.

 

Upaya Diplomasi

Perdana Menteri Israel yaitu Naftali Bennet mengatakan bahwa pihaknya akan terus melanjutkan upaya mediasi antara Rusia dan Ukraina meskipun ia sedikit pesimis akan berhasil.

Presiden Turki yaitu Erdogan juga mendesak Presiden Putin untuk segera mendeklarasikan gencatan senjata untuk membuka pintu bantuan kemanusiaan dari dunia internasional.

 

Perusahaan Besar Hengkang dari Rusia

Perusahaan streaming terbesar di dunia yaitu Netflix mengumumkan pemutusan hubungan dengan Rusia.

Selain itu, perusahaan akuntan terbesar di dunia yaitu KPMG dan PWC serta perusahaan layanan finansial yaitu American Express juga melakukan hal yang sama yaitu memutus hubungan dengan Rusia.

Sejauh ini, telah banyak perusahaan besar yang hengkang dari Rusia, mulai dari Nike, Ikea, Zara dan Hermes serta lainnya.

 

AS dan Mitranya serta Uni Eropa Mulai Diskusi untuk Melarang Impor Minyak Rusia

AS beserta mitranya dan Uni Eropa mulai melakukan diskusi terkait larangan impor minyak Rusia dan mencari alternatif penyedia minyak.

Menteri Luar Negeri AS yaitu Blinken mengatakan bahwa White House pada saat ini berkoordinasi dengan beberapa negara dan Uni Eropa untuk membahas mengenai larangan impor minyak Rusia.

 

(Muhamad Nurilham, diambil dari beberapa sumber)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *