Dihadiri Gubernur Khofifah, Pengurus ICMI Jatim Dilantik dan Dikukuhkan

waktu baca 3 menit
Gubernur Khofifah bersama pengurus ICMI Jatim usai dilantik dan dikukuhkan di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Sabtu (5/3).

SURABAYA-KEMPALAN: Pelantikan dan Pengukuhan Majelis Pengurus ICMI Jatim masa khidmat 2021-2026 dilakukan di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Sabtu (5/3) sore. Pelantikan dan pengukuhan yang dilakukan Wakil Ketua Umum ICMI Pusat Priyo Budi Santoso itu dihadiri Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Ketua DPRD Jatim Kusnadi, dan Pj Sekdaprov Jatim Wahid Wahyudi.

Dalam kesempatan ini Priyo Budi Santoso juga menyerahkan bendera petaka kepada Ketua ICMI Jatim, Ulul Albab. “Saya berpesan agar bendera ini dikibarkan sampai ke pelosok,” kata Priyo Budi Santoso saat menyerahkan bendera petaka ICMI Jatim.

Selain itu, dalam sambutannya Priyo Budi Santoso juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang telah menyediakan tempat untuk pelantikan dan pengukuhan Majelis ICMI Jatim di Gedung Negara Grahadi, Surabaya. Bahkan, para pengurus ICMI Jatim juga dijamu makan-makan.

Mantan wakil ketua DPR RI periode 2009-2014 ini juga mengaku sangat bahagia karena bisa bertemu lagi dengan Khofifah yang pernah duduk bersama di parlemen. Bahkan, Khofifah pernah menjabat Mensos RI dan kini jadi gubernur dengan catatan prestasi luar biasa.
Untuk itu, ICMI Jatim akan mendukung program-program Khofifah.

“Sungguh, hari ini saya merasa sangat bahagia. Bahagia karena saya bertemu kembali dengan teman lama ketika masih sama-sama di parlemen,” kata Priyo Budi Santoso.

Sementara itu, Ketua ICMI Jatim Ulul Albab mengatakan bahwa setelah dilantik dan dikukuhkan ia akan segera menggelar rapat kerja. “Rapat kerja sangat penting untuk menyusun program ICMI Jatim hingga lima tahun ke depan,” katanya.

Sedang Gubernur Khofifah Indar Parawansa dalam sambutannya berharap agar Priyo Budi Santoso selaku Waki Ketua Umum Bidang OKK ICMI Pusat agar lebih sering datang ke Jatim untuk memberikan penguatan, tidak hanya kepada ICMI Jatim.

Selebihnya Khofifah lebih banyak menjelaskan materi terkait keberhasilan yang telah diraih Pemprov Jatim. Harapannya agar hal ini dapat dijadikan sebagai referensi saat ICMI Jatim menggelar rapat kerja.

Di antaranya adalah penurunan kemiskinan di saat pandemi Covid-19. Menurut Khofifah, periode Maret-September 2021 Jatim berhasil memberikan kontribusi penurunan kemiskinan nasional hingga 30 persen. “Jadi ada 313.000 masyarakat Jawa Timur yang menurut BPS (Badan Pusat Statistik) sudah terentaskan dari kemiskinan,” kata Khofifah.

Wakil Ketua Umum ICMI Pusat Priyo Budi Santoso (kiri) menyerahkan bendera pataka kepada Ketua ICMI Jatim Ulul Albab.

Selain itu, jumlah desa tertinggal di Jatim juga semakin menurun. Pada tahun 2019 ada 344 desa masuk kategori tertinggal. Namun pada tahun 2020 jumlah tersebut berkurang menjadi 3 desa. Dan Juli tahun 2021 lalu Jawa Timur sudah bebas desa tertinggal.

Bahkan, Gubernur Khofifah juga menyebut bahwa berdasarkan data per Maret 2021, untuk pertama kalinya Jawa Timur dinyatakan sebagai produsen padi terbesar di Indonesia. “Demikian pula data per 31 Des 2021, Jatim kembali menjadi produsen padi tertinggi,” tegasnya.

Khofifah juga mengungkapkan bahwa di Jakarta sudah mulai ada yang mogok jualan daging karena harga mulai naik. Jawa Barat dan sebagian Banten juga mengalami hal yang sama. Di Jawa Tengah harga daging juga mulai naik. Sedang di Jawa Timur suplai dan harganya masih stabil.

“Berdasarkan data BPS tahun 2021, sapi potong di Jawa Timur ada 4,8 juta ekor. Jawa Timur juga punya BBI (Balai Besar Inseminasi) Buatan, yang memungkinkan bisa memberikan percepatan budidaya pada peternak. Tidak hanya sapi, tapi peternak yang lain juga bisa,” tegas Khofifah.

Di tempat kedua ditempati Jawa Tengah dengan jumlah sapi potong 1,8 juta ekor, kemudian Sulawesi Selatan 1,4 juta ekor, NTB 1,2 juta ekor, dan NTT 1,1 juta ekor. (Dwi Arifin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *