Wali Kota Eri Dukung UMKM Konfeksi Kembangkan Produk Lokal

waktu baca 2 menit
Wali Kota Eri Cahyadi ketika meninjau UMKM konfeksi di wilayah Kecamatan Tambaksari, Senin (27/12).

SURABAYA-KEMPALAN: Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meninjau tiga lokasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) konfeksi di kawasan Kelurahan Gading, Kecamatan Tambaksari dan Jalan Gadukan Utara IV B, Kelurahan Morokrembangan, Surabaya. Di dua lokasi tersebut, Wali Kota Eri bersama jajaran kepala OPD melihat proses pembuatan seragam sekolah hingga tas.

Di Kelurahan Gading, Eri menilik dua UMKM seragam. Saat itu ia bersama jajarannya memberikan semangat dan dukungannya kepada para penjahit. Menurut dia, seragam dan tas buatan UMKM Surabaya tidak kalah bagus dengan buatan pabrik. “Kita harus bersaing dengan pabrik, kalau kita bergandengan tangan pasti bisa lah,” kata Eri, Senin (27/12).

Eri menyampaikan, dukungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kepada UMKM Kota Pahlawan bukan hanya sekadar teori, akan tetapi juga ada aksi nyata agar UMKM Surabaya terus berkembang.

Aksi nyata diwujudkan Eri dengan cara menggunakan produk UMKM, mulai dari pembuatan seragam ASN, seragam sekolah, sepatu sekolah dan lain sebagainya yang menggunakan karya UMKM Surabaya.

“Jadi, saya harapkan jangan ada persaingan antar UMKM, tapi bagaimana UMKM ini bisa saling berkolaborasi mengembangkan produk lokal. Selain untuk membangkitkan perekonomian juga untuk kepentingan ummat,” ujar Eri.

Dukungan Pemkot Surabaya terhadap UMKM Surabaya mendapat dukungan penuh dari Koordinator UMKM Gading Bersatu, Sunarti Ningsih. Dia berharap, ke depannya UMKM di Kelurahan Gading semakin berkembang dan bisa dijadikan pusat penyedia seragam di Surabaya.

“Terima kasih Pak Wali sudah mempercayai kami dalam membuat seragam sekolah. Semoga UMKM kami ke depannya bisa berjalan terus dan bisa meningkatkan penghasilan warga,” kata Sunarti.

Salah satu pegiat UMKM Jalan Gadukan Utara, Kelurahan Morokrembangan, Kecamatan Morokrembangan, Haris Rohman juga mendapat dukungan dari Eri. Haris menjelaskan, dalam memproduksi tas ia tidak sendiri. Dia menggarap UMKM tas miliknya tersebut, bersama 50 orang tetangganya. Per orang, UMKM tas miliknya bisa memproduksi 60 pieces tas dalam seminggu.

Ia berharap ke depannya Pemkot Surabaya bisa membantu meningkatkan daya beli produk UMKM miliknya. Dengan adanya kolaborasi antar UMKM dan Pemkot Surabaya, ia optimis produk lokal Surabaya bisa semakin baik.

“Pak Wali Kota sangat support dengan produk kami. Saya harap ke depannya bisa memproduksi lebih banyak tas lagi dengan memberdayakan warga sekitar,” harapnya. (Dwi Arifin)

Editor: Freddy Mutiara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *