Tinjau Transportasi Laut Tanjung Perak, Khofifah: Tidak ada Penyekatan, Hanya Pengetatan Prokes

waktu baca 4 menit
Gubernur Khofifah saat meninjau KMP Mila Utama yang bersandar di Dermaga Jamrud, Terminal Gapura Surya Nusantara Surabaya, Jumat (24/12).

SURABAYA-KEMPALAN: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, Pemprov Jatim tidak ingin kecolongan saat libur Natal dan Tahun Baru sehingga angka kasus Covid-19 kembali melonjak tajam dan menimbulkan gelombang baru.
“Belajar dari tahun lalu, lonjakan mobilitas pada periode Nataru berdampak pada kenaikan kasus. Kami tidak ingin hal ini terjadi sehingga memperlambat proses pemulihan ekonomi regional Jatim maupun nasional,” kata Khofifah saat meninjau Kapal Motor Penumpang (KMP) Mila Utama yang bersandar di Dermaga Jamrud Utara Terminal Gapura Surya Nusantara (GSN) Surabaya, Jumat (24/12).

Khofifah mengatakan, Pemprov Jatim bersama TNI/Polri tidak akan melakukan penyekatan, namun hanya pengetatan penerapan protokol kesehatan (prokes). Hal ini dilakukan guna mencegah masuknya varian baru Omicron di Jawa Timur. Pasalnya, Omicron sangat cepat menyebar dan sudah menginfeksi ke banyak negara.

Sektor transportasi, lanjut Khofifah, menjadi sektor paling krusial dalam upaya pencegahan Covid-19. Jika tidak ada pengetatan dalam hal persyaratan dan sebagainya, maka dikhawatirkan penularan Covid-19 menjadi tidak terkendali. Maka dari itu, selama Nataru ini sektor transportasi mendapatkan pemantauan khusus.

“Kami merujuk pada Surat Edaran Satgas Penanganan Covid-19 dan Inmendagri, yaitu terkait pengecekan hasil vaksin, tes RT-PCR/Antigen, penggunaan aplikasi PeduliLindungi, dan ketentuan lainnya. Di posko itu sudah disiapkan aplikasi peduli lindungi, dan di sebelahnya juga ada tempat untuk pelayanan vaksinasi,” terang Khofifah.

Khofifah menjelaskan, untuk transportasi laut melalui Otoritas Pelabuhan Tanjung Perak, Pelindo, Kesyahbadaran serta KKP telah menyiapkan beberapa posko untuk bisa memberikan pelayanan terbaik bagi para penumpang kapal. Termasuk upaya pencegahan Covid-19 di mana pada beberapa hari ini diprediksi terjadi lonjakan penumpang jelang libur perayaan Nataru (Natal dan tahun baru).

Posko-posko tersebut, antara lain untuk swab antigen dan PCR, serta gerai vaksinasi. Selain itu, juga terdapat pengecekan suhu tubuh, penyediaan hand sanitizer, dan aplikasi peduli lindungi serta layanan kedaruratan.

“Artinya jikalau ada penumpang yang ternyata belum vaksinasi disiapkan tempat vaksinasi. Begitupun kalau ada yang terdeteksi suhu tubuhnya di atas 37 maka juga disiapkan tempat untuk melakukan observasi. Berikutnya disiapkan swab antigen dan swab PCR di sini,” urainya.

Khofifah menambahkan, upaya ini dilakukan sebagai upaya antisipasi munculnya klaster baru Covid-19 yang kita tidak inginkan. Apalagi, sampai saat ini pun Pandemi Covid-19 masih menjadi permasalahan yang belum kunjung usai.

“Jadi saya rasa ini yang harus dilaksanakan dengan baik sehingga proses yang memungkinkan kita bisa meminimalisir kemungkinan risiko dari peningkatan pergerakan masyarakat barang dan jasa semua bisa kita antisipasi,” ucapnya.

Sementara itu Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Yefri Meidison menyampaikan, untuk langkah antisipasi pihaknya telah melakukan berbagai persiapan. Di antaranya penambahan armada, lalu penyediaan fasilitas penunjang prokes sesuai dengan arahan Presiden RI.

Ia menyebut secara global per kedatangan terjadi peningkatan sebesar 20% dan keberangkatan 30%. Ia juga mengatakan peningkatan jumlah penumpang diprediksi terjadi pada hari ini Kamis (24/12) dan Jumat (31/12). Dan paling banyak diperkirakam penumpang dari dan menuju Makassar.

“Untuk posko kita sudah mulai dari tanggal 17 Desember nanti akan berakhir pada tanggal 4 Januari. Untuk kesiapan armada kita di Tanjung Perak kita siapkan 40 kapal. Itu dari beberapa operator dan kursi saat peningkatan penumpang dibandingkan tahun kemarin,” kata Yefri Meidison.

Berdasarkan data dari Dishub Jatim, jumlah penumpang selama bulan Desember tahun 2021 hingga tanggal 23 Desember sejumlah 22.407 orang penumpang naik dan 25.467 orang penumpang turun. Jumlah pergerakan penumpang di Pelabuhan Tanjung Perak ini hanya berada di bawah Pelabuhan Penyeberangan Ketapang Banyuwangi di mana pada periode yang sama jumlah penumpang di sana telah mencapai 273.890 orang penumpang naik dan 257.324 orang penumpang turun.

Sementara perbandingan jumlah penumpang angkutan Nataru tahun sebelumnya dihitung mulai tgl 17 Desember 2020 (H-8) s/d 23 Desember 2020 (H-3) sebesar 5.244 orang dan jumlah penumpang turun sebesar 4.833 orang. Sementara jumlah penumpang tahun ini dihitung sejak tanggal 17 s/d 22 Desember atau H-8 s/d H-3, jumlah penumpang naik telah mencapai 8.159 orang dan penumpang turun mencapai 9.742 orang.

Terjadi kenaikan jumlah penumpang naik dari tahun sebelumnya sebesar 55,29%. Sedangkan kenaikan jumlah penumpang turun adalah sebesar 101,57%.

Dari data di atas, terlihat peningkatan pergerakan penumpang yang cukup signifikan di Pelabuhan Tanjung Perak, sehingga dibutuhkan antisipasi untuk mengendalikan pergerakan orang di wilayah Provinsi Jawa Timur selama periode Nataru tahun ini sebagai bentuk pencegahan penularan pandemi virus Covid-19.

Turut mendampingi kunjungan Gubernur Jatim kali ini, antara lain Kalaksa BPBD Prov. Jatim, Ka. Satpol PP Prov. Jatim, Ka. Dinas Perhubungan Prov. Jatim, Ka. Dinas Kesehatan Prov. Jatim, Ka. Dinas PU Bina Marga Prov. Jatim, Ka. Dinas Perindag Prov. Jatim, Ka. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Prov. Jatim. Ka. Dinas Pertanian Prov. Jatim. (Dwi Arifin)

Editor: Freddy Mutiara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *