Tiongkok Balas Sanksi yang diberikan oleh AS terkait Muslim Uighur
BEIJING-KEMPALAN: Tiongkok telah mengumumkan untuk memberikan sanksi kepada empat anggota Komisi Kebebasan Beragama Internasional sebagai tindakan balas dendam dari adanya sanksi AS ke Tiongkok.
Sebelumnya, AS memberikan sanksi kepada Tiongkok terkait permasalahan Muslim Uighur di provinsi Xinjiang.
Kemudian, Tiongkok membalas tindakan AS tersebut dengan memberikan sanksi juga.
Tindakan balas dendam oleh Tiongkok pada Selasa (21/12) kemudian memperparah tensi yang ada di kedua negara.
Di provinsi Xinjiang, terdapat jutaan Muslim Uyghur yang berada dalam kamp dan dikatakan sedang mendapatkan “Pembelajaran kembali”.
AS juga memberlakukan larangan impor untuk semua produk yang berasal dari Xinjiang dengan alasan bahwa produk tersebut dibuat dengan adanya tenaga kerja paksa.
Sejauh ini, Tiongkok selalu menolak adanya tuduhan tersebut sekaligus memberlakukan boikot sepatu dan baju-baju yang berasal dari luar negeri.
Sanksi yang dilakukan oleh AS diberikan kepada empat orang yaitu ketua dari komisi tersebut dan tiga orang lainnya merupakan anggota biasa.
Yang pertama adalah ketua komisi tersebut yaitu Nadine Maenza, ketua deputi yaitu Nury Turkel dan anggota biasa yaitu Anurima Bhargava dan James Carr.
Keempat orang tersebut dilarang untuk memasuki daratan Tiongkok, Hongkong dan Makau serta semua aset yang ada di negara tersebut akan dibekukan.
Dalam menanggapi hal tersebut, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok yaitu Zhao mengatakan bahwa AS harus berhenti intervensi urusan dalam negerinya.
“AS harus mundur dan menarik semua sanksi yang ada dan berhenti melakukan intervensi dalam urusan kami di Xinjiang serta urusan domestik lainnya” ucap Zhao.
“Tiongkok akan memberikan respons yang sesuai terkait situasi yang ada” ucap tambahnya.
(France24, Muhamad Nurilham)