Diterima Gubernur Khofifah, Mario Aji Janji Tampil Maksimal di Moto3 2022

waktu baca 4 menit
Mario Suryo Aji (kiri) didampingi Ketua IMI Jatim Bambang Kapten saat diterima Gubernur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (1/12) malam.

SURABAYA-KEMPALAN: Mario Suryo Aji, pembalap Indonesia asal Magetan, Jawa Timur, sudah tak sabar untuk tampil di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). Di sirkuit ini, Mario akan berlaga di ajang Moto3 bersama Honda Team Asia pada musim balap 2022.

“Sebagai orang Indonesia, tentu saya sangat ingin segera tampil di sana.
Semoga saat tampil di sana saya bisa mengharumkan nama Jawa Timur. Tidak hanya Jawa Timur, tetapi juga seluruh Indonesia. Dan tentunya juga buat almarhum ayah saya. Mohon doanya, semoga target saya bisa terwujud,” kata Mario Aji saat diterima Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (1/12) malam.

Mario Aji merupakan pembalap binaan Astra Honda Racing Team (AHRT). Dia akan menjadi satu-satunya wakil Indonesia di Kejuaraan Dunia Moto3 pada musim 2022, dengan memperkuat Honda Team Asia.

Setelah mendapat kesempatan turun sebagai wildcard dalam Grand Prix (GP) Emilia Romagna, Mario Aji dipastikan menggantikan Andi Faid Izdihar musim depan.

Mario Aji akan satu tim bersama pembalap asal Jepang, Taiyo Furusato. Ia akan berjuang demi kebanggaan bangsa, sekaligus membuat guratan prestasi baru di kancah balap dunia sebagai bintang dari Asia.

Menurut Mario, berlaga di ajang grand prix adalah impiannya dan berkomitmen tak akan menyia-nyiakan kesempatan berharga tersebut dan akan berupaya tampil maksimal. “Saya sangat senang dan bersemangat menghadapi musim depan. Apalagi ini adalah impian saya dan almarhum ayah,” kata siswa SMA Negeri 1 Magetan yang mengidolakan Marc Marquez, pembalap MotoGP asal Spanyol.

Saat menyebut ayahnya, Mario sempat menangis mengingat perannya yang begitu besar dalam mendukung perjuangannya untuk menjadi pembalap motoGP. Dia sempat berhenti sejenak, tak mampu melanjutkan kata-katanya, kemudian menyeka air matanya dengan tisue.

Melihat hal ini, Gubernur Khofifah Indar Parawansa yang duduk di sebelahnya merasa terharu. Khofifah lantas berupaya menenangkan dan meminta semua yang hadir mendoakan agar ayah Mario Aji dipanggil dalam keadaan husnul khotimah serta bahagia di sisi Allah SWT.

Tak lupa, Khofifah juga meminta Mario untuk selalu membacakan Alfatehah buat sang ayah. “Sesibuk apapun kamu nak, sempatkan baca Alfatehah. Niatkan bahwa itu hadiah dari anak yang shaleh buat almarhum ayahmu, sehingga pahalanya akan terus mengalir buat ayahmu yang mencita-citakan Mario menjadi pembalap yang handal di kancah internasional,” ujar gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut memberi nasihat.

Khofifah mengaku bangga dengan prestasi Mario. Sebab dia satu-satunya pembalap Indonesia yang tampil pada ajang balapan Moto3 2022 bersama Honda Team Asia di Sirkuit Mandalika, NTB, Indonesia.

Bahkan, menurut Khofifah, Presiden Joko Widodo bersama
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono berjanji akan melihat langsung ajang balapan MotoGP tersebut.

Khofifah juga mengaku telah melaporkan kepada Presiden Jokowi bahwa Indonesia sudah punya rider, namanya Mario Suryo Aji, yang menekuni MotoGP sejak 5 tahun dan kini sudah berusia 17 tahun.

“Terus berjuang nak. Mudah-mudahan Mario bisa meneguhkan niat untuk menjadi rider terbaik di dunia dan tentu mengibarkan Merah Putih di mana Mario akan berlaga,” harap mantan Mensos RI ini.

Sementara itu, Bupati Magetan Suprawoto yang hadir mendampingi Mario bertemu Gubernur Jatim mengaku bangga karena ada putra daerah yang berprestasi di kancah dunia. Bahkan, Mario sudah menjadi ikon Magetan. Karena itu, sebelum pandemi Covid-19 pihaknya berkeinginan membuat sirkuit kecil-kecilan yang diberi nama Sirkuit Mario.

“Tapi karena ada Covid-19, recofusing semua, sehingga rencana itu gagal diwujudkan,” kata Suprawoto.

Hal senada juga diungkapkan Ketua IMI Jatim, Bambang Kapten. Menurutnya, keberadaan sirkuit balap sangat dibutuhkan di Jawa Timur. Pasalnya, sirkuit yang ada Gelora Bung Tomo (GBT) hanya khusus untuk orang Surabaya. Sehingga, untuk persiapan PON XX 2021 Papua lalu, para pembalap Jatim terpaksa berlatih di Semarang.

“Karena itu, saya mengusulkan kepada Ibu Gubernur agar Jatim dibuatkan sirkuit, supaya yang akan datang Mario-Mario baru bisa muncul kembali. Sebab setelah Mario, sekarang pembibitan sudah tidak ada lagi,” kata Bambang Kapten. (Dwi Arifin)

Editor: Freddy Mutiara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *