Anak di Bangkalan Madura Tembak Ibu Kandung

waktu baca 2 menit
Ilustrasi

BANGKALANKEMPALAN-Anak Durhaka. Begitu predikat yang tepat disematkan kepada RS (inisial), seorang anak di Bangkalan, Madura, Jatim yang tega menembak ibu kandungnya.

Informasi yang dihimpun kontributor kempalan menyebut, tindakan keji RS dipicu karena tak diberi uang oleh ibunya, bernama Sulastri.

Aksi kejam dilakukan RS di rumahnya, beralamat Kampung Kidul Dalam, Kelurahan Kraton, Kota Bangkalan, Madura pada, Sabtu (9/10/2021) pukul 19.00 WIB.

Saksi mata saat kejadian itu bernama Pak Enno, sebagai tetangga korban.

Pak Enno bercerita, RS anak Sulastri sejak sore meminta uang kepada ibunya.

Permintaan RS tak segera dituruti oleh Sulastri. Maklum kondisi keuangan sang ibu pas-pasan lantaran keseharian jualan barang bekas.

“Keuangan Ibu Sulastri waktu itu tidak ada. Karena tak segera dituruti. RS langsung mengambil senjata dalam kamarnya lalu menembakkan pada ibunya,” cerita Pak Enno kepada kempalan.

Kata Pak Enno, saat kejadian Ibu Sulastri  sedang mencuci piring di halaman rumahnya.

Saat itu, RS langsung menembak dari belakang mengenai kepala Ibu Sulastri.

Ibu Sulastri menjerit. Dengan posisi tergeletak, Ibu Sulastri berteriak minta tolong.

Pak Enno yang mendengar jeritan Ibu Sulastri langsung menghampirinya.

Melihat Ibu Sulastri tergeletak dan darah berceceran. Spontan Pak Enno membopong ke dalam rumahnya.

Pak Enno terkejut setelah melihat darah di kepala Ibu Sulastri terus mengucur.

“Saya kaget setelah darah keluar dari kepala korban dengan luka sebesar filter rokok,” tambah Pak Enno, Senin (11/10/2021).

Melihat korban tak sadarkan diri, Pak Enno langsung membawanya ke klinik terdekat.

Namun si petugas menganjurkan untuk segera dibawa ke RSUD Syamrabu Bangkalan.

“Kondisi korban sangat mengkhawatirkan bahkan tidak sadarkan diri alias kritis. Kami menjenguk korban pada hari Minggu (9/10/2021) pukul 17.00 WIB. Tapi,  korban belum dilakukan operasi, sedangkan hasil rongent peluru masih ada di dalam kepala korban,” pungkas pak Enno.

Pengakuan senada disampaikan Ketua RT Kampung Kidul Dalam, Abdurrahman.

Pak RT membenarkan kejadian yang menimpa Ibu Sulastri.

“Saat kejadian, kami langsung mendatangi korban saat itu,” ucap Abdurahman.

Informasi yang didapat dari warga sekitar, RS sering kali meminta uang kepada ibunya.

Besaran yang diminta mulai Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta. Padahal, RS masih duduk di bangku SMA kelas 3. (syaiful).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *