Messi yang Kehilangan “Messi”
BRUGES-KEMPALAN: Lionel Messi sudah 45 hari menggantikan jersey-nya. Dari merah-biru FC Barcelona, jadi merah-biru Paris Saint-Germain (PSG). Tetapi, setelah jersey itu berganti, dia pun ternyata kehilangan nama “MESSI” yang tertulis di atas nomor 10 Barca.
Dengan jersey nomor 30 di PSG, pemain yang berjuluk La Pulga itu seperti bukan sosok Lionel Messi lagi. Sosok yang selalu bisa jadi pembeda ketika klubnya berhadapan dengan klub-klub di luar lima liga elite Eropa di Liga Champions.
Dan, sosok yang selalu bisa mencatatkan kontribusi bagi timnya dalam dua laga pertama setiap musimnya. Entah itu kontribusi gol, ataupun assist. Malam di Jan Breydelstadion, Bruges, (Kamis dini hari WIB, 16/9) sudah jadi buktinya. Laga tersebut adalah laga ke-150 Messi di Liga Champions.
Dihadapkan dengan klub yang datang dari liga domestik kasta kedua Eropa, Jupiler Pro League alias Liga Utama Belgia, Club Brugge, Messi gagal memulai debutnya di Eropa bersama kemenangan.
Tidak ada gol ataupun assist-nya ketika klub berjuluk Les Parisien itu ditahan imbang 1-1 Brugge. Ander Herrera yang mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-15 sebelum saat menit ke-27 disamakan Hans Vanaken.
Kapten timnas Argentina itu bahkan dihadiahi wasit dengan kartu kuning pada menit ke-72. Kartu yang menandai frustrasinya setelah hanya mampu mencatatkan satu tembakan tepat ke sasaran dari tiga kali peluangnya sepanjang laga.
Dia gagal memasukkan bola ke gawang Simon Mignolet setelah melakukan 85 sentuhan bola dalam 2 x 45 menit. Padahal, Messi didampingi duet mesin gol PSG Neymar Jr dan Kylian Mbappe.
Messi seperti bermain sendiri ketika Neymar dan Mbappe bermain di bawah form terbaik mereka. ’’Saya tidak seperti melihat Messi seperti biasa kami lihat,’’ sebut mantan striker PSG Nicolas Anelka dalam program acara RMC Sport.
Makanya, fans PSG di lini masa banyak yang mempertanyakan proyek prestisius PSG di musim panas. Termasuk kedatangan Messi. Entraineur PSG Mauricio Pochettino meminta agar fans PSG bersabar menanti penampilan terbaik Messi.
Demikian pula kolaborasi antara dengan Neymar-Mbappe. ’’Dia (Messi) membutuhkan waktu untuk saling memahami satu dengan yang lain,’’ kilah Poche (panggilan akrab Pochettino) dalam wawancara dengan Canal+.
Lalu, sampai kapan harus menunggu kontribusi pertama Leo (panggilan akrab Messi) di musim ini? Mungkin sampai dia dihadapkan dengan big match pertamanya bersama PSG dalam laga Ligue 1 melawan Olympique Lyonnais akhir pekan nanti (20/9). (Yunita Mega Pratiwi)