Menteri Luar Negeri Hongaria: Keamanan Eropa Ditentukan oleh Turki

waktu baca 2 menit
Menteri Luar Negeri Hongaria, Peter Szijjarto/AFP.

BRUSSELS-KEMPALAN: Pertemuan Menteri Pertahanan se-Eropa sedang terlaksana di Brussels. Pada saat rehat pertemuan di hari Senin (22/3), Menteri Luar Negeri Hongaria, Peter Szijjarto mengatakan kepada wartawan bahwa “keamanan Eropa sama dengan keamanan Turki.”

Melansir dari Hurriyet Daily News bahwa Szijjarto mengatakan juga bahwa keamanan di Eropa akan bermasalah jika Turki memutuskan untuk membuka perbatasannya kepada lebih dari empat juta pengungsi yang saat ini masih berada di dalam negaranya.

Dia juga mendesak Eropa untuk membayar sisa bantuan untuk pengungsi senilai enam miliar Euro yang telah dijanjikan Uni Eropa berdasarkan perjanjian tahun 2016 yang dimaksudkan untuk menghentikan arus pengungsi gelap dan memperbaiki kondisi pengungsi Suriah di Turki.

Ia juga pendukung atas upaya memperkuat hubungan ekonomi dan perdagangan dengan turki, termasuk perluasan serikat pabean. Selain Hongaria, Menteri Luar Negeri Spanyol Gonzalez Laya juga berkomentar tentang hubungan UE dengan Turki yang dia anggap harus memiliki hubungan yang positif.

“Setelah beberapa bulan mengalami periode yang sangat bergejolak dalam hubungan antara UE dan Turki, mungkin sudah waktunya untuk membuat agenda positif dengan Turki,” kata Gonzalez Laya seperti yang dikutip Kempalan dari Hurriyet Daily News.

Ia juga mengatakan bahwa mereka berkumpul dalam pertemuan itu mengharapkan ada hubungan baik dengan Turki, namun ia menambahkan bahwa mereka juga mengetahui bahwa UE membutuhkan dukungan yang jelas dan stabil dari negara itu.

Pertemuan di Brussels yang diikuti oleh Menteri Luar Negeri dari negara Uni Eropa itu memang membicarakan hubungan UE dan Turki di masa depan sekaligus melakukan penilaian terhadap laporan yang dipersiapkan layanan diplomatik Uni Eropa mengenai hubungan kedepannya dengan Turki.

Dokumen tersebut menerima “langkah positif” dan “sikap yang lebih tenang dan konstruktif” dari Turki serta menyarankan untuk “memperdalam momentum saat ini dan mendorong hubungan Uni Eropa-Turki yang lebih erat dalam seluruh bidang.”

Berdasarkan laporan tersebut, para menlu UE itu juga akan membahas migrasi dan pembaharuan dari kesepakatan UE-Turki tahun 2016 mengenai pengungsi. Keputusan akhir mengenai hubungan akan mereka dengan Turki akan dibuat oleh para pemimpin Uni Eropa yang akan mengadakan pertemuan daring pada Kamis (25/3) dan Jumat (26/3). (Hurriyet Daily News, rez)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *