Bupati Banyuwangi Ipuk Festiandani Pilih Ngantor di Desa

waktu baca 2 menit
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani bersama suami, Abdullah Azwar Anas yang juga mantan Bupati Banyuwangi.

SURABAYA, KEMPALAN: Ipuk Fiestiandani resmi dilantik menjadi Bupati Banyuwangi oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (26/2).

Seperti para kepala daerah lainnya yang hari itu dilantik, istri mantan Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas ini menyatakan akan langsung tancap gas bekerja membangun wilayahnya.

“Kita akan lanjutkan yang sudah baik selama 10 tahun ini. Kemuduan kita akan benahi beberapa program yang harus diperbaiki dan mungkin kurang optimal,” kata Ipuk
Fiestiandani ketika ditemui usai pelantikan.

Intinya, ke depan ia akan fokus bagaimana Kabupaten Banyuwangi menghadapi pandemi Covid-19, bidang ekonomi, pendidikan dan pariwisata.

“InsyaAllah kami akan langsung bekerja dengan menguatkan suluruh SKPD, teman-teman relawan, dan anak-anak muda Banyuwangi agar Banyuwangi bisa bangkit lagi di masa pandemi Covid-19,”
jelas alumnus Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini.

Wanita kelahiran Magelang, Jawa Tengah pada 10 September 1974 ini juga menyatakan bahwa sebagai Bupati Banyuwangi ia mempunyai program “ngantor di desa” pada 100 hari pertama bekerja.

“Kita akan mengurangi bekerja di kantor. Kita akan lebih banyak bekerja di lapangan dengan ngantor di desa. Jadi, 30 persen di kantor, 70 persen di lapangan,” beber Ipuk.

Dengan ngantor di desa, lanjut Ipuk, maka ia akan mengetahui secara langsung kondisi desa-desa di Kabupaten Banyuwangi. Terutama masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.

“Intinya kita akan terus mengawal ekonomi dan pendidikan selama masa pandemi ini,” tuturnya.

Selain itu juga sektor pariwisata, sehingga ke depan pariwisata berlanjut di Kabupaten Banyuwangi. Bahkan, untuk pariwisata ini Ipuk mengaku sudah melaunching Banyuwangi Festival melalui hybrid concep, kemudian memulai untuk terus memromosikan pariwisata di Banyuwangi. “Tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” katanya.

Mengenai sektor ekonomi, diakui karena masa pandemi pasti banyak mengalami penurunan. Namun demikian, ia mengatakan akan terus mendatangkan para investor.

Ipuk juga akan memperkuat perekonomian rakyat, UMKM, yang disebutnya sebagai usaha rakyat atau usaha arus bawah. “Sehingga, nantinya ini juga akan berdampak pada peningkatan ekonomi rakyat di Kabupaten Banyuwangi,” pungkas Ipuk yang terpilih memimpin Kabupaten Banyuwangi hingga masa jabatan 2024 bersama wakilnya, Sugirah. (*)

Peliput: Dwi Arifin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *