Arab Saudi Tolak Tudingan Bunuh Wartawan Jamal Khashoggi
JEDDAH, KEMPALAN: Arab Saudi menolak temuan yang ada dalam laporan Kongres AS berkaitan dengan pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi pada Jumat (26/2).
Menurut Arab News, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menyatakan bahwa mereka telah mengikuti berita berkenaan dengan laporan yang diajukan kepada Kongres AS “sehubungan dengan pembunuhan Jamal Khashoggi” dan mengutarakan bahwa pemerintah Kerajaan Arab Saudi yang sepenuhnya menolak penilaian yang dianggap negatif, palsu dan tidak dapat diterima dalam laporan yang dikaitkan dengan pimpinan kerajaan itu serta menyampaikan bahwa laporan tersebut berisikan informasi dan kesimpulan yang tidak akurat.
“Kementerian menegaskan kembali apa yang sebelumnya diumumkan oleh pihak berwenang terkait di Kerajaan, bahwa ini adalah kejahatan yang menjijikkan dan pelanggaran hukum yang mencolok terhadap hukum dan nilai Kerajaan. Kejahatan ini dilakukan oleh sekelompok individu yang telah melanggar semua peraturan dan otoritas terkait dari lembaga tempat mereka bekerja,” ujar Kementerian itu.
Arab Saudi tetap bersikukuh bahwa pemerintahnya, khususnya pimpinan pejabatnya, Pangeran Mohammed bin Salman, Menteri Pertahanan sekaligus putra mahkota Arab Saudi tidak berkaitan dengan kasus pembunuhan itu, karena merupakan tindakan dari segelintir agen yang tidak dapat dikendalikan.
Selanjutnya Kemenlu Saudi akan menindak mereka yang bekerja di dalam kasus pembunuhan itu sistem hukum yang berlaku di sana sekaligus melakukan penyelidikan yang tepat agar dapat menegakkan keadilan.
Pernyataan tersebut berlanjut: “Sungguh disayangkan bahwa laporan ini, dengan kesimpulan yang tidak dapat dibenarkan dan tidak akurat, dikeluarkan sementara Kerajaan (Saudi) dengan jelas mengecam kejahatan keji ini, dan kepemimpinan Kerajaan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan bahwa tragedi seperti itu tidak akan pernah terjadi lagi.”
Mereka juga menyatakan bahwa pemerintah Saudi menolak segala tindakan yang akan diterapkan untuk pemimpinnya, sembari menekankan bagaimana hubungan antara Saudi dan AS selalu baik selama ini. (Arab News, Reza Maulana Hikam)
