Dramatis ! TNI AU Susah Payah Kalahkan Perumda Tirta Bhagasasi

waktu baca 4 menit

​MAGETAN – KEMPALAN: Final Four Livoli Divisi Utama 2025 sektor putra antara TNI AU versus Perum Tirta Bhagasasi Bekasi berlangsung dramatis. Laga yang berlangsung di GOR Ki Mageti, Magetan Jumat (10/10/2025) malam, TNI AU Electric di paksa bermain lima set oleh  Perumda Tirta Bhagasasi Bekasi. Sigit Ardian dkk harus susah payah untuk memenangi laga dengan skor 3-2 (25-20, 21-25, 30-32, 25-17, 15-5).

​Kemenangan ini menjadi modal penting bagi tim milik TNI AU untuk mengamankan jatah tiket ke Grand Final. Sementara itu, Perumda Tirta Bhagasasi, harus berjuang habis-habisan di laga berikutnya menghadapi Indomaret Sidoarjo dan LaVani.

Jalannya pertandingan 

Set pertama, kedua tim yang sama-sama berambisi lolos ke grand final langsung bermain force. TNI AU yang mengandalkan Kapten tim Sigit Ardian terus melancarkan serangan lewat outside hitter dan open spike. Bahkan tak jarang mereka melakukan serangan bervariasi yang mematikan dari sisi tiga meternya. Sementara itu Perumda Tirta Bhagasasi yang tampil tanpa beban juga merespon dengan serangan attacking, cepat, akurat sehingga laga pun berlangsung sengit. Meski berjalan sengit tapi TNI AU mampu menutup set pertama dengan kemenangan 25-20.

Set kedua pertandingan pun berlangsung sengit dan mendebarkan. TNI AU yang berambisi menjauh dari kejaran lawan terus menekan dengan berbagai cara. Meski demikian tak mudah bagi Sigit Ardian dkk untuk menambah poin. Sabaliknya Perumda Tirta Bhagasasi tampil lebih efektif dan solid. Fachri Septian dkk akhirnya memaksa skor imbang 1-1 setelah memenangi set kedua dengan skor 21-25.

Setelah skor imbang 1-1 pertandingan kian seru. TNI AU dan Perumda Tirta Bhagasasi saling pamer kekuatan. Tidak hanya sampai di situ, peran sang arsitek pun ikut mempengaruhi gaya dan setrategi permainan. Tak ayal set ketiga  pun berlangsung dramatis. Saking dramatisnya, pertandingan yang mendebarkan dan melelahkan ini di akhiri dengan kemenangan Perumda Tirta Bhagasasi 30-32 setelah 

 terjadi tujuh kali deuce. Dan Fachri Septian dkk untuk sementara unggul 1-2.

Set keempat, TNI AU yang  tak ingin malu membuat emosi jiwanya meledak- ledak bak prajurit menuju medan perang. Sigit Ardian dkk menunjukkan semangat juang yang luar biasa. Mereka tidak menyerah meski di ambang kekalahan. Pola serangan yang lebih terstruktur dan memanfaatkan error lawan berhasil mengamankan set keempat 25-17, sekaligus memaksa laga dilanjutkan ke set penentuan.

​Di set kelima, momentum awal sangat krusial. TNI AU, dengan Sigit Ardian sebagai motor serangan, langsung unggul jauh 8-4 saat pergantian tempat. Perumda sempat mencoba bangkit, tetapi tekanan servis TNI AU dan spike keras di lini belakang tak mampu dibendung. TNI AU akhirnya menutup laga dengan kemenangan telak 15-5, sekaligus mengunci dua poin perdana di babak Final Four Livoli Divisi Utama 2025.

Usai laga pelatih TNI AU, Sukirno, mengakui bahwa Perumda memberikan perlawanan yang sangat merepotkan. Namun, dia memuji mental baja anak asuhnya di set penentu.

​”Pertandingan ini benar-benar menguras energi, sesuai prediksi. Perumda Tirta tampil lepas dan nothing to lose. Kunci kemenangan kami ada di kedisiplinan pemain menjalankan game plan di set kelima,” ungkap Sukirno .

​”Kami sempat goyah di receive pada set kedua dan keempat. Hal ini harus segera dievaluasi. Tapi, saya bangga, anak-anak mampu menjaga fokus hingga akhir dan mengatasi tekanan. Dua poin ini modal bagus untuk menghadapi pertandingan berikutnya,” tambahnya.

Sementara itu​, Ari Aryanto elatih Perumda mengungkapkan,  strategi bermain lepas berhasil meski timnya kalah. 

Ari Aryanto pun tetap mengapresiasi perjuangan keras anak didiknya. Satu poin dari kekalahan ni dinilai sangat berharga di babak round-robin Final Four.

​”Kami sudah menunjukkan yang terbaik. Strategi kami untuk bermain lepas tanpa beban sangat terlihat terutama di set kedua dan keempat. Mereka berhasil menyulitkan tim sekelas TNI AU,” ujar AriAriyanto.

​Mengenai set kelima, Ari Arianto mengakui timnya kalah dari segi pengalaman di momen-momen krusial. “Saat set penentuan, kami sedikit kehilangan momentum, dan kalah,” tukasnya.(Ambari Taufiq M Fasichullisan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *