Peneliti Unesa Berkolaborasi dengan UNP Menemukan Hasil Penelitian Terkait Efek Senyawa Fitokimia Teripang yang Berpotensi Menurunkan Kadar Tumor Necrosis Factor-Alpha Setelah Latihan
SURABAYA-KEMPALAN: Latihan anaerobik dengan intensitas tinggi menyebabkan stres metabolik berupa Defisiensi energi dan kerusakan otot yang disebut Exercise Injured Muscle Damage (EIMD). Kerusakan otot yang tidak terkontrol pada fase pemulihan menyebabkan Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS). DOMS disebabkan oleh proses inflamasi karena peningkatan kadar Tumor Necrosis Factor Alpha (TNF-a) sebagai respon kerusakan otot.
Penatalaksanaan DOMS pasca latihan menggunakan modalitas farmakologi, diperkirakan 30 juta orang di seluruh dunia yang mengonsumsi obat anti inflamasi non steroid. Hal ini tentunya akan berdampak bagi kesehatan dan pertumbuhan otot.
Salah satu produk alami yang dapat digunakan, dengan potensi efek anti-inflamasi adalah sea cucumber. Sea Cucumber merupakan hewan invertebrate yang termasuk ke dalam phylum Echinodermata. Spesies ini kaya akan senyawa bioaktif yang memiliki berbagai sifat biologis dan farmakologis seperti efek antioksidan, penyembuhan luka, antikoagulan, anti-kanker, anti tumor, antibakteri, anti-inflamasi, memperbaiki hiperlipidemia, dan mengatur gula darah. Adapun senyawa bioaktif yang terkandung pada teripang antara lain saponin, fenolik, protein (peptides), karotenoid, dan lipid.

Sebuah penelitian eksperimental dengan rancangan pre and post control group design melibatkan 18 pria dewasa sehat yang dipilih secara acak dengan rentang IMT 19.00-24.00, usia berkisar 20-25 tahun. Sampel terbagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok 1 (K1) sebagai kelompok perlakuan dan kelompok 2 (K2) sebagai kelompok kontrol. Subjek melakukan latihan dengan intensitas tinggi berkisar 80-90% dari kemampuan maksimal, dilakukan 4 set, 10 repetisi dan pemulihan antar set kurang lebih 60 detik. 24 jam setelah latihan anaerobik, diambil sampel darah pre-test, kemudian diberikan intervensi kepada subjek. Intervensi diberikan sesuai kelompok pada waktu yang bersamaan. Suplementasi Teripang diberikan dengan dosis 500 mg. 24 jam setelah intervensi dilakukan pengambilan kembali sampel darah post-test yang nantinya akan dianalisis di laboratorium.
Penelian ini telah memperoleh persetujuan etik dari Komite Etik Politeknik Kesehatan Malang dengan nomor registrasi DP.04.03/F.XXI.31/0492/2024.
Hasil penelitian ini melaporkan bahwa suplementasi teripang dengan dosis 500 mg setelah latihan maksimal terbukti signifikan mengurangi kadar TNF-α sebagai biomarker inflamasi. Keterbatasan penelitian ini adalah jumlah sampel yang sedikit dan waktu intervensi yang singkat sehingga penelitian selanjutnya dapat dilakukan dapat meningkatkan jumlah sampel dan jenis intervensi untuk mengetahui efek kronis yang ditimbulkan saat berolahraga dan antioksidan dari teripang.
Penelitian ini merupakan hasil dari Penelitian Riset Kolaborasi Indonesia antar LPTK. Universitas Negeri Surabaya berkolaborasi dengan Universitas Negeri Padang dalam melakukan penelitian ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Universitas Negeri Surabaya yang telah mendanai penelitian ini dengan nomor kontrak B/43883/UN38.III.1/LK.04.00/2024.(*)
Penulis dan Peneliti
Dr. Novadri Ayubi, S.Or. M.Kes.
Dr. Sri Gusti Handayani, M.Pd.
Dr. Afifan Yulfadinata, M.Pd.
Prof. Dr. Anton Komaini, S.Si., M.Pd.
Junian Cahyanto Wibawa, M.Kes.
