Pemprov Jatim Borong Tiga Bhumandala Award, Apa Komentar Pj. Gubernur Adhy?
JAKARTA-KEMPALAN: Provinsi Jawa Timur meraih tiga penghargaan dalam ajang Bhumandala Award yang diadakan oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) di Grand Studio Metro TV, Jakarta, Senin (4/11) malam.
Tiga penghargaan yang diborong meliputi Bhumandala Kanaka medali emas kategori Provinsi Bhumandala Nama Rupabumi, Bhumandala Rajata medali perak kategori Provinsi Bhumandala informasi Geospasial batas desa/kelurahan serta Bhumandala Ariti medali perunggu kategori Provinsi Bhumandala kinerja simpul jaringan Informasi Geospasial.
Tiga penghargaan yang diraih Provinsi Jatim diserahkan Deputi Bidang Infrastruktur Informasi Geospasial Ibnu Sofian kepada Pj. Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono.
Sebagai wujud kebanggaan atas prestasi yang diraih, Adhy mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam proses pengembangan dan penerapan Informasi Geospasial (IG) di Jatim.
“Torehan prestasi itu sangat penting dan membanggakan untuk kemajuan pembangunan di Jawa Timur,” ungkapnya.
Adhy menjelaskan ketiga penghargaan yang sukses diraih Pemprov Jatim. Bhumandala Nama Rupabumi diberikan sebagai bentuk penghargaan kepada instansi pemerintah pusat (kementerian/lembaga) dan pemerintah daerah (provinsi, kabupaten, dan kota) yang dinilai melaksanakan penyelenggaraan nama rupabumi dengan sangat baik. Sehingga manfaatnya terasa untuk tertib administrasi pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat.
“Kita hampir seluruhnya memberikan seluruh nama di permukaan bumi sebagai unsur alam seperti pulau, daerah, sungai, danau, teluk dan termasuk gunung telah diatur pada Peraturan Pemerintah (PP) 2/2021 tentang Penyelenggaraan Nama Rupabumi (PNR),” tuturnya.
Lebih lanjut, Adhy menjelaskan penghargaan Bhumandala Informasi Geospasial Batas Desa/Kelurahan diberikan untuk mengapresiasi pemerintah daerah yang telah menyelenggarakan Informasi Geospasial Dasar (IGD). Dalam hal ini unsur batas wilayah terutama batas desa/kelurahan.
Menurutnya, penghargaan ini selaras dengan komitmen pemerintah untuk pelaksanaan kebijakan satu peta, salah satunya percepatan penyediaan unsur batas wilayah sebagai bagian dari perwujudan IGD.
“Semua desa maupun kelurahan di Jatim sepenuhnya sudah masuk dalam data Geospasial,” ujarnya.
Selain itu, penghargaan bhumandala kinerja simpul jaringan Informasi Geospasial, Adhy menuturkan Simpul Jaringan Informasi Geospasial (IG) merupakan institusi yang bertanggung jawab untuk mengelola data geospasial (DG) dan IG tertentu. Tugas Simpul Jaringan IG meliputi pengumpulan, pemeliharaan, pemutakhiran, pertukaran dan penyebarluasan.
Hal ini, kata Adhy, mempertegas bahwa Jawa Timur sudah memasukkan data dan informasi geospasial terkait perencanaan pembangunan ke dalam sistem data untuk digunakan dan dihubungkan melalui satu peta di Indonesia.
“Memudahkan kita untuk perencanaan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peta tersebut,” tegasnya.
Sebagai informasi, selain Provinsi Jatim beberapa kabupaten dan kota juga mendapatkan penghargaan bhumandala award, antara lain Kabupaten Tulungagung, Kota Malang, Kota Surabaya dan Kota Mojokerto.
Seluruh proses tahapan penilaian dan penjurian melibatkan tim internal Badan Informasi Geospasial (BIG) dan tim eksternal meliputi unsur akademisi serta perwakilan pemerintah pusat. (Dwi Arifin)