Akibat ‘Wong Lanang Kakehan Polah’

waktu baca 3 menit

KEMPALAN : Delapan puluh persen (80 %) laki-laki lanjut usia yang tinggal di Griya Lansia Husnul Khotimah, di Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, dulunya adalah suami yang kakehan polah (banyak tingkah) : saat jaya — selingkuh, diam-diam nikah lagi, meninggalkan anak & istri bertahun-tahun tanpa memberi nafkah sepeser pun.

Hal ini dinyatakan Arif Camra pimpinan Yayasan Husnul Khatimah yang menaungi griya lansia ini, sebagaimana saya peroleh pernyataan tersebut di akun Tik Tok-nya atau di sejumlah channel YouTube yang meliput kegiatan Arif beserta Griya Lansia Husnul Khatimah.

Ketika sudah tidak jaya, mulai renta, dan penghasilan mulai menurun disertai faktor-faktor lain — lantas mendekati keluarga awal dengan anak-anak yang sudah beranjak dewasa. Mereka –anak dan istri– sebagian ada yang mau menerima kembali, ada juga yang menolak. Pikir yang menolak, ‘dulu saat jaya: selingkuh, lupa anak lupa istri — setelah tak berdaya mau balik lagi, kok enak’.

Sedangkan tentang keluarga istri pertama yang mau menerima kembali, lama-lama si (mantan) suami/si ayah ini kok rewel, ngelunjak — ya ditendang keluar rumah oleh –terutama anak-anak– yang sebelumnya sudah memendam sakit hati.

Begitu pula narasi yang tergambar di sejumlah konten Tik Tok Arif Camra, juga di beberapa konten medsos lainnya yang meliput griya lansia ini.

Setelah ditendang keluar rumah, mula-mula masih bisa ngontrak rumah kecil atau kos, tapi selanjutnya tak ada uang untuk membayar sewa hunian milik orang lain itu, akhirnya tidur di sembarang tempat: bedhak pasar, pos keamanan, di plengsengan got, di kuburan, gubuk di “tanah liar” atau pondok reyot di tepi hutan, dan di lahan yang dianggap tak bertuan.

Bahkan ada yang tidur di dekat pembuangan sampah. Yang parah di antara mereka : sudah tua ditimpa stroke pula. Benar-benar tak berdaya jauh dari berjaya sebagaimana saat muda dulu.

Pada satu postingan di akun Tik Tok-nya dalam sebuah “balon kalimat”, Arif memberi pertanyaan: apa beda orang miskin dengan orang terlantar?

Lantas dia jawab : orang miskin masih punya tempat tinggal sederhana (meski ada juga yang kontrak), masih punya akses penghasilan (ekonomi) kendati minim, juga masih punya keluarga.

Namun, sangat beda dengan kategori orang terlantar. Mereka tidak punya akses ekonomi, hidup sendirian terlunta-lunta, menggelandang, tidak punya siapa-siapa, bahkan sebagian besar tak ber-KTP.

Nah, orang-orang macam begini yang menjadi perhatian Griya Lansia Husnul Khatimah tanpa melihat masa lalunya, sebagaimana dinyatakan Arif Camra di Tik Tok maupun YouTube. Mereka dieksekusi berdasarkan laporan masyarakat maupun hasil dari hunting yayasan yang mengurusi lansia malang ini, untuk kemudian di-“asramakan” di Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, di lingkungan yang sejuk itu. Diurusi dengan baik, hingga mereka berpulang dengan harapan husnul khatimah.

“Jadi, kita seleksi benar. Banyak lho yang antre untuk dimasukkan ke griya lansia kami, ada tercatat seputar 1.000 pemohon atau berdasarkan informasi masyarakat. Tapi hanya yang benar-benar terlantar yang bisa masuk ke griya lansia,” tutur Arif Camra yang sarjana S1 Publisistik dan S2 Psikologi ini.

Tentu saja semuanya gratis untuk segala fasilitas, didasarkan pada kebutuhan fisik (sandang, pangan, papan, perawatan kesehatan) dan kebutuhan batin (didengar keluhan-keluhannya, diusahakan dicukupi kebutuhan ibadahnya).

Kini Griya Lansia Husnul Khatimah berpenghuni 147 orang (laki-laki dan perempuan). Seringkali menjadi tujuan wisata hati berbagai komunitas dari penjuru Tanah Air, sebagaimana sering saya lihat konten-konten ini lewat di beranda akun Tik Tok saya atau di wall channel YouTube saya.

Dari rentetan informasi itu, dalam hati saya sering bermonolog : saya berterima-kasih bahwa beranda-beranda medsos saya sering dilewati oleh konten-konten ini. Maka rasa syukur pun saya panjatkan kehadirat Illahi, lantaran saya bisa hidup sebagaimana manusia normal kendati tidak bergelimang harta. Amang Mawardi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *