JAKARTA–KEMPALAN: Pendiri GBI Glow Fellowship Centre Gilbert Lumoindong menilai bahwa cara pandang serta praktik yang ditampilkan Anies Baswedan dalam mengelola Jakarta, sangat cerdas.
“Hidup ini sederhana saja. Kalau kita dengar dari orang tidak jelas, pikiran kita menjadi tidak jelas. Tapi kalau kita dengar dari orang-orang hebat dengan konsep-konsep hebat, pikiran kita menjadi hebat juga. Saya percaya bahwa kalau kita berbincang dengan orang hebat, pikiran kita menjadi hebat,” katanya terkait program #KamuHebat yang menampilkan Anies Baswedan di kanal Youtube-nya, Selasa 17 Mei 2022.
Pendeta Gilbert mengungkapkan bahwa dari wawancara yang dilakukan dengan Anies Baswedan dalam program #KamuHebat itu, terdapat pelajaran yang luar biasa.
“Bhinneka itu ciptaan Tuhan, tetapi tunggal ika itu tanggung jawab kita. Persatuan dan kesatuan itu tugas kita. Untuk membuat kesatuan ini, perlu rasa keadilan. Tetapi keadilan juga harus datang dari rasa syukur. Rasa pengertian yang benar. Rasa pengertian yang benar yang paling penting adalah bukan dari apa yang kita dengar, tetapi dari apa yang kita alami,” tutur dia.
Menurut Pendeta Gilbert, bangsa ini membutuhkan pahlawan-pahlawan hebat dan orang-orang yang mau berjuang untuk kesatuan bangsa seperti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
“Agama boleh berbeda, status sosial boleh berbeda, tetapi Indonesia baru bisa kuat apabila kita bersatu. Biarlah para pemimpin selalu bersikap adil dan kemudian setiap kita boleh punya hati yang selalu bersyukur,” ujar dia.
Pendeta Gilbert berpendapat, hanya orang-orang yang sudah beres dengan dirinya sendiri yang bisa melihat kehadiran keadilan.
“Namun kalau orang-orang yang hatinya busuk, penuh kebencian, penuh pengkhianatan, apa pun yang dikerjakan akan selalu penuh dengan kepahitan dan kebencian. Biarlah Indonesia sesuai dengan apa yang kita bahas hari ini tetap Bhinneka Tunggal Ika. Tuhan memberkati,” katanya.
Sebelumnya, dalam program #KamuHebat yang ditayangkan di kanal Youtube Gilbert Lumoindong, Anies Baswedan kembali menggaungkan persatuan dan kesatuan bangsa di tengah keberagaman.
Persatuan dan kesatuan itu bisa terwujud mana kala kesetaraan atau keadilan sosial selalu dihadirkan. Kesempatan kesetaraan tersebut hadir salah satunya lewat ruang ketiga yang direalisasikan Pemprov DKI Jakarta dalam berbagai bentuk pembangunan atau revitalisasi infrastruktur termasuk transportasi publik, trotoar, taman, jembatan penyeberangan orang dan multifungsi, dan sebagainya. (kba)
Editor: Freddy Mutiara