Thailand, Laos dan Indonesia Berbagi Medali Cabor Petanque AUG XXI 2024

waktu baca 2 menit
Muhammad Muklis Harliza dan pelatih petanque Abdurrahman

SURABAYA- KEMPALAN : Thailand dan Laos berbagi medali emas hari pertama cabor Petanque pada pesta olaharaga Mahasiswa se Asia Tenggara, ASEAN University Games  ke XXI 2024 di Surabaya-Malang Indonesia. Berlangsung di lapangan Petanque Internasional UNESA Surabaya, pada Rabu 26/06/2024 Thailand dan Laos mendominasi dua  nomor yang di pertandingkan yakni katagori Men’s Shooting dan Women Single. Sedangkan tuan rumah Indonesia hanya kebagian secuil keping medali perunggu.

Di Category Women Single terjadi all Thailand Final antara Sawinda Jaemkrajang versus Sirion Sarachip. Final dua atlet Thailand tersebut di menangkan Sawinda Jaemkrajang sekaligus Thailand meraih memperoleh medali Emas dan medali perak. Sedangkan medali perunggu menjadi milik Laos atas nama Chindavone Sisavath. Di nomor ini sejatinya Indonesia juga menurunkan dua atletnya akan tetapi hanya mampu bertahan hingga babak perempat final alias gugur di babak delapan besar.

Dominasi Thailand dan Laos di cabor Petanque AUG ke XXI 2024 masih belum terbendung. Terbukti dua negara tersebut menempatkan atletnya sampai ke partai puncak. Pada final category Men’s shooting yang berlangsung di lapangan petanque Internasonal UNESA kampus 2 Lidah Wetan Surabaya pada Rabu 26/06/2024 giliran Laos yang unjuk kejelian. Vilasack Lhatasavong asal Laos tampil taktis saat menghadapi jagoan Thailand Lattapol Pholwirat, dari 4 kali lontaran Bosi dengan jarak 6,7,8,9 meter, atlet Laos tersebut hampir mengumpulkan poin sempurna. Skor akhir 36-26 untuk kemenagan Vilasack Lhatasavong sekaligus mempersembahkan medali emas untuk negaranya. 

Sementara itu tuan rumah Indonesia hanya kebagian medali perunggu atas nama Harliza Muhammad Muklis. Di partai perebutan medali perunggu Muklis bertemu musuh bebuyutannya asal Malaysia Syed Ali Fakri di cabor Petanque ini. Final perebutan Medal Bronze ini tak kalah sengitnya bahkan mendebarkan. Pasalnya kejar mengejar pengumpulan poin terjadi di setiap kali lontaran Bosi, dari 4 kali lontaran dengan jarak 6,7,8,9 meter poinnya hanya selisih satu hingga dua poin. Akan tetapi dengan penuh kesabaran dan dukungan atlet lain dari tribun membuat Muklis memaksa lawannya Syed Ali Fahkri atau Syed Afiq menyerah di detik-detik akhir dengan skor 30-23. Dengan hasil tersebut Muklis menyumbang medali perunggu untuk kontongen Indonesia.

Usai pertandingan Muklis mengatakan, sangat bersyukur atas hasil yang di capai hari ini meski hanya medali perunggu. 

” Alhamdulillah dendam terbayarkan di di lapangan Petanque Internasional UNESA atas Syed Ali Fakhri. Seban di AUG XX Muklis  takluk atas Syed Ali Fakhri.” ucap Muklis berapi-api.

Atlet asal Universitas syi’ah Kuala Banda Aceh tersebut  berharap medali ini bisa memacu semangat atlet lain yang akan bertanding berikutnya. (Ambari Taufiq/M Fasichullisan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *