Hadiri Peringatan 74 Tahun Berdirinya RRT, Khofifah Berharap Kerjasama Jatim-Tiongkok Lebih Erat

waktu baca 4 menit
Gubernur Khofifah Indar Parawansa bersama Konsul Jenderal RRT di Surabaya Xu Yong.

SURABAYA-KEMPALAN: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghadiri Peringatan 74 Tahun Berdirinya The People’s Republic of China (Republik Rakyat Tiongkok) yang digelar Konsul Jenderal RRT Surabaya di Ballroom Shangri-La Hotel Surabaya, Kamis (21/9) malam.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah secara khusus menyampaikan selamat atas perayaan 74 tahun berdirinya RRT. Dia berharap hubungan diplomatik antara Indonesia, khususnya Jatim dengan Tiongkok lebih erat ke depannya.

“Kami semua hadir untuk memberikan selamat sekaligus berharap ke depannya hubungan diplomatik antara Indonesia, khususnya Jatim, dengan Tiongkok makin erat. Termasuk hubungan kerjasama ekonomi, pendidikan dan budaya akan dibangun dengan makin baik dan makin meningkat ke depannya,” katanya.

Khofifah mengatakan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), investasi Tiongkok di Jatim pada periode tahun 2010 hingga triwulan II tahun 2023 tercatat sebanyak 23 bidang usaha. Tersebar di 8 kabupaten/ kota di Jawa Timur dengan nilai investasi sebesar US$ 490,22 juta.

Secara rinci, investasi bidang usaha terbesar RRT di Jatim secara urut, yaitu industri mineral nonlogam, industri makanan, industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya, serta perdagangan dan reparasi.

“Investasi RRT di Jatim pada sektor industri manufaktur ini cukup strategis. Bahkan investasi ini mampu memberikan hilirisasi produk yang berdampak pada tumbuhnya perekonomian masyarakat. Saya rasa baik Jatim dan RRT punya visi sama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Khofifah.

Ia meyakini ke depan kerja sama yang terjalin semakin erat. Terlebih ada banyak kawasan industri yang akan ada di Jawa Timur. Seperti halnya industri hilirisasi smelter di JIIPE Gresik yang menurutnya akan menarik banyak investor, termasuk dari Tiongkok.

“Mudah-mudahan dengan pembangunan  industri hilirisasi Smelter di JIIPE Gresik  yang dibangun investor Tiongkok mampu menciptakan hilirisasi smelter foil tembaga. Juga harapannya ini mampu mendatangkan banyak investor dari Tiongkok ke Jatim,” tambah Khofifah.

Lebih lanjut, Khofifah berkomitmen untuk terus meningkatkan iklim investasi di wilayahnya. Optimisme ini tercermin dari sejumlah data yang menunjukkan tren positif.

“Kondusifitas iklim investasi terbukti melalui nilai Incremental Capital Output Ratio (ICOR) Jatim tahun 2021 di angka 7,63 lebih efisien daripada angka nasional yang tercatat 8,97,” jelasnya

Realisasi investasi di Jawa Timur secara konsisten terus bertumbuh. Berdasarkan rilis dari Menteri Investasi/Kepala BKPM RI, Bahlil Lahadalia, pada Jumat, 21 Juli 2023, realisasi investasi PMA dan PMDN Jawa Timur di semester I 2023 mencapai Rp 61,2 Triliun.

Realisasi investasi Jatim semester I tahun 2023 tersebut secara y-on-y meningkat 14,2% dari semester I tahun 2022 yang mencapai Rp 53,5 triliun. Sedangkan dari semester II tahun 2022 tumbuh sebesar 7,6%.

Realisasi investasi Rp 61,2 triliun terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) yang mencapai Rp 29,6 triliun. Angka ini mengalami pertumbuhan progresif sebesar 51,9% dibanding semester I 2022 yang sebesar Rp 19,5 triliun. Sementara realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pada semester I 2023 tercatat sebesar Rp 31,5 triliun.

“Sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo, Pemprov Jatim akan terus memudahkan alur masuknya para investor melalui Jatim Online Single Submission (JOSS) untuk mempermudah proses perizinan sekaligus memberikan fasilitasi dan pendampingan investor, fasilitasi penyelesaian masalah, peningkatan kemitraan antara UMKM dengan perusahaan besar, dan peningkatan promosi dan Business Matching,” terang Khofifah.

Sementara itu, Konsul Jenderal RRT di Surabaya Xu Yong menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah daerah di semua tingkatan atas kerja sama yang telah terjalin selama ini.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemerintah daerah yang telah  menjadi mitra kerja sama kami. Pada usia ke-74 ini kami berfokus pada pembangunan berkualitas tinggi,” ujarnya.

Ia juga mengatakan perekonomian Tiongkok memiliki ketahanan yang kuat sehingga berperan besar pada pemulihan ekonomi global. Ke depan, Tiongkok mengusung konsep pembangunan baru yang modern namun tetap berfokus pada koordinasi, inovasi, penghijauan dan keterbukaan bagi kesejahteraan umum semua rakyat.

“Kami juga terus terbuka dengan kerjasama-kerjasama baru dengan negara-negara serta pemerintah daerah di berbagai wilayah. Kami pun juga akan turut mendukung terciptanya perdamaian dan keamanan global,” katanya.

Dalam bidang ekonomi, Tiongkok hingga saat ini menjadi mitra terbesar Indonesia. Pada tahun lalu, neraca perdagangan Tiongkok-Indonesia mencapai USD150 miliar. Ia juga menyampaikan bahwa dalam kurun waktu 10 tahun ini, kerja sama antara Indonesia-Tiongkok telah mencapai banyak perkembangan dan peluang kerja sama.

“Seluruh pemerintah daerah yang bermitra dengan Tiongkok memainkan peran penting khususnya dengan kerja sama serta persahabatan dengan Tiongkok. Terima kasih atas seluruh kerjasama yang berlansung hingga hari ini. Saya percaya ke depan akan semakin banyak peluang kerjasama yang terbentuk antara Indonesia dengan Tiongkok,” tandasnya. (Dwi Arifin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *