Perasaan Coman Setelah Kembali Jadi “Pembunuh” PSG
PARIS-KEMPALAN: Kingsley Coman sudah tidak asing dengan Paris Saint-Germain (PSG). Bukan hanya PSG sebagai klub lawan seperti yang dia rasakan dalam leg pertama Babak 16 Besar Liga Champions, Rabu dini hari WIB (15/2).
PSG juga sudah tidak asing lagi dalam karier Coman. Pasalnya, winger yang berusia 26 tahun itu merupakan produk akademi PSG. Karier profesionalnya pun juga bermula dari klub berjuluk Les Parisien itu.
Coman mengenyam pendidikan dalam akademi PSG sepanjang sembilan tahun mulai dari 2004 sampai 2013. Sempat naik ke klub reserve PSG semusim kemudian, Coman juga melakoni debut bersama tim utama PSG saat masih berusia 16 tahun 8 bulan 4 hari.
Semakin ironis lagi, Coman sudah tidak asing dengan PSG karena gol-golnya yang kerap menjadi penentu kekalahan klub milik Nasser Al-Khelaifi tersebut. Seperti yang dia tunjukkan saat sukses membawa Bayern Munchen mempermalukan PSG di Parc des Princes, Paris.
BACA JUGA: Kalah Saat Leg Pertama, Rekor Messi Mengkhawatirkan PSG
Gol Coman jadi satu-satunya gol penentu kekalahan PSG. Gol Coman tersebut mengingatkan di saat final Liga Champions 2019—2020. Ketika itu, Coman juga jadi pahlawan Die Roten (julukan Bayern) dengan gol semata wayangnya ke gawang PSG.
Coman pun pernah jadi aktor di balik keberhasilan Bayern mengalahkan PSG dalam fase grup di Liga Champions 2017—2018. Saat itu, Bayern mengalahkan PSG dengan skor 3-1 dan dua gol di antaranya dari umpan Coman.
Bedanya, dalam kesempatan kali ini, Coman melakukannya di Paris. Kota tempat dia dilahirkan. Itulah kenapa Coman diwawancarai Canal Plus sangat emosional setelah menjebol gawang PSG. ’’Sulit merayakannya di sini (Paris),’’ sebut Coman.
Baginya, walaupun hanya semusim menjalani karier profesionalnya bersama PSG, klub dan Parc des Princes tetap mempunyai arti istimewa baginya. ’’Sangat istimewa. Ini klub tempat karierku dibesarkan, ini juga kotaku tempatku dilahirkan,’’ sambung Coman.
Selain Coman, Bayern sejatinya juga punya sosok lain yang dekat dengan PSG. Yaitu penyerang Eric Maxim Choupo-Moting. Bukan datang dari akademi PSG, Choupo-Moting pernah membela PSG dua musim antara 2018 sampai 2020.
Bomber berkebangsaan Kamerun tersebut sudah membela Die Roten (julukan Bayern) sejak di musim panas 2020. Choupo-Moting juga pernah menjebol gawang PSG dua kali pada perempat final Liga Champions 2020—2021.
Baik ketika bermain di Munchen ataupun di Paris. Dia juga bermain selama 76 menit di Paris, Rabu (15/2). Sayangnya, bomber yang berusia 33 tahun tersebut gagal mencatatkan namanya di papan skor. (Yunita Mega Pratiwi)


