Musywil Muhammadiyah Jatim Digelar di Ponorogo, Inilah 64 Kandidat yang Dipilih

waktu baca 3 menit
Dr.M Saad Ibrahim (tengah) saat konferensi pers di kantor PWM Jatim, Kamis (22/12).

SURABAYA-KEMPALAN: Muhammadiyah Jawa Timur mengadakan Musyawarah Wilayah (Musywil) ke-16 di Ponorogo, Sabtu-Ahad, 24-25 Desember 2022.

Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim Dr M Saad Ibrahim menjelaskan, tema Musywil Membumikan Islam berkemajuan memajukan Jawa Timur.

Agendanya: laporan pertanggungjawaban, penyusunan program kerja 2022-2027, pembahasan isu strategis, pemilihan 13 anggota Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim.

“Bakal calon pimpinan yang dipilih anggota Musywil sebanyak 64 orang yang sudah diverifikasi oleh Panitia Pemilihan diketuai Dr Hidayatulloh yang juga Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida),” kata Dr.M Saad Ibrahim di kantor  PWM Jatim, Kamis (22/12).

Menurutnya, anggota Musywil yang berhak memilih sebanyak 1.148 orang. Mereka utusan dari 38 Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) seluruh Jawa Timur. Rinciannya sebanyak 128 dari unsur PDM dan 996 dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM).

Pemilihan calon pimpinan memakai sistem e-voting seperti Muktamar ke-48 Muhammadiyah di Surakarta. “Pemilih tinggal memilih nama yang dikehendaki dengan menekan nama di antara 64 calon pimpinan di layar monitor sebanyak 13 orang,” jelasnya.

Dengan e-voting, kata dia, penghitungan suara menjadi sangat cepat sehingga langsung diketahui hasilnya.

Panitia Pemilihan sudah mengumumkan daftar 64 nama bakal calon pimpinan mulai Kamis (22/12) ini atau dua hari menjelang Musywil dibuka. Ini merupakan transparansi panitia setelah mendapat masukan dari warga Muhammadiyah.

Pertimbangannya, lanjut Saad Ibrahim, memberi kesempatan pemilih untuk mempelajari track record calon pimpinan. Waktu dua hari dinilai sangat cukup untuk melihat portofolio setiap kandidat sehingga bisa menentukan 13 orang pimpinan dengan baik. Harapannya pimpinan yang terpilih membawa kemajuan bagi Muhammadiyah.

Dengan demikian tidak ada lagi istilah memilih kucing dalam karung di Musywil ke-16 Muhammadiyah Jawa Timur. Semuanya terbuka.

Dijelaskan, pembukaan Musywil berlangsung di Alun-alun Ponorogo bakal dihadiri oleh 11.000 orang warga Muhammadiyah dari Jawa Timur yang sudah mendaftar.

Panitia memberikan doorprize bagi penggembira sebanyak lima sepeda motor yang diumumkan di akhir acara pembukaan. Juga hadiah untuk anggota Musywil berupa lima tiket umrah yang diumumkan di acara penutupan.

Sedang pusat acara Musywil di Gedung Expotorium Universitas Muhammadiyah Ponorogo (Umpo). Kota Ponorogo dipilih sebagai lokasi musyawarah forum tertinggi Muhammadiyah Jatim dengan pertimbangan.

Pertama, pada tahun 1969 Ponorogo sudah pernah mengukir sejarah, yakni menjadi tempat Tanwir Muhammadiyah dan menghasilkan Khittah Muhammadiyah.

Kedua, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Ponorogo memiliki semangat yang tinggi dan memiliki keunggulan.

Keunggulan itu berupa gerakan kemandirian ekonomi. “Contohnya punya BPR, Bank Mitra Syariah, dan Suryamart yang sudah diadopsi oleh orang-orang di seluruh Indonesia,” ujarnya.

PDM Ponorogo juga memiliki Bankziska singkatan Bantuan keuangan dari dana zakat infak sedekah dan dana sosial keagamaan lainnya.

Bankziska bertujuan mengangkat taraf ekonomi masyarakat bawah supaya berkembang dan lepas dari jeratan rentenir. (Dwi Arifin)

Editor: DAD

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *