Khilafuck

waktu baca 5 menit
Sumber foto instagram @loverspolri

KEMPALAN: SEORANG komisaris BUMN dikecam banyak orang karena memelesetkan khilafah menjadi ‘’khilafuck’’. Hal ini dianggap tidak pantas dan menghina agama, karena bagaimana pun khilafah adalah konsep agama Islam yang diyakini kebenarannya. Memelesetkannya menjadi khilafuck adalah tindakan yang tidak pantas dan sembrono.

Dede Budhyarto Komisaris PT Pelni membuat cuitan itu di Twitter pribadinya. Awalnya dia merespons Presiden Jokowi yang akhir pekan lalu memberi sambutan di acara ulang tahun Partai Golkar. Pada kesempatan itu Jokowi mengingatkan agar parpol tidak sembrono dalam memilih calon presiden.

Pernyataan Jokowi ini oleh banyak pihak dianggap sindiran terhadap parpol yang sudah mendeklarasikan dukungan terhadap calon presidennya. Meski demikian, tidak ada parpol yang merasa tersindir. Partai Gerindra yang sudah mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai calon presiden tidak merasa tersindir. Partai Nasdem yang juga sudah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden juga tidak merasa tersindir.

BACA JUGA:  Rishi Sunak

Dede Budhyarto kemudian menafsirkan pernyataan Jokowi itu lebih lebar. Menurutnya dalam memilih calon presiden tidak boleh asal apalagi yang didukung oleh kelompok radikal.
Memilih capres jangan sembrono apalagi memilih capres yang didukung kelompok radikal yang suka mengkafir-kafirkan, pengasong khilafuck anti Pancasila, gerombolan yang melarang pendirian rumah ibadah minoritas. Begitu bunyi cuitannya Rabu (26/10).

Cuitan ini tidak ditujukan kepada target tertentu. Tetapi bisa mudah diduga bahwa yang disasar adalah Partai Nasdem yang sudah mencalonkan Anies Baswedan. Belakangan ini Partai Nasdem menjadi sasaran perundungan oleh buzzer dengan menyebutnya sebagai ‘’Nasdrun’’, yang merupakan plesetan dari ‘’Nasdem’’ dan ‘’Kadrun’’.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *