Tiongkok: AS Biang Kerok Konflik Rusia-Ukraina
BEIJING-KEMPALAN: Duta Besar Tiongkok untuk Rusia mengatakan bahwa AS merupakan penyebab utama terjadi konflik Rusia-Ukraina—dengan adanya tuduhan bahwa AS ingin ‘Hancurkan’ Rusia.
Duta Besar Zhang Hanhui—yang merupakan utusan Beijing untuk Moskow mengatakan bahwa AS dengan sengaja melakukan ekspansi NATO dan juga mencari dukungan di dunia internasional—dengan caranya yaitu menarik Ukraina.
“Sebagai inisiator dan juga biang kerok dari semua permasalahan Rusia-Ukraina, AS, meskipun memberikan banyak sanksi ke Rusia—ternyata masih terus menerus memberikan suplai persenjataan ke Ukraina” ucap Zhang.
“Tujuan utama mereka adalah untuk melemahkan dan menghancurkan Rusia—dengan perang dan juga sanksinya” ucap tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Duta Besar Zhang mengatakan bahwa pada saat ini, hubungan bilateral antara Rusia-Tiongkok sedang berada dalam tahap terbaik dan tertinggi—dimana terjadinya kepercayaan dan interaksi yang baik antara kedua negara.
Kemudian, Duta Besar Zhang juga melakukan kritik terhadap kedatangan petinggi AS yaitu Nancy Pelosi yang belum lama mengunjungi Taiwan,
Ia menyebutkan bahwa AS mencoba menerapkan taktik yang sama—seperti di Ukraina dengan cara membangkitkan kembali ‘Mentalitas’ Perang Dingin.
Tujuannya hanyalah satu yaitu menekan Rusia dan Tiongkok—namun menggunakan cara provokatif dan konfrontasi.
“Non-Intervensi di urusan internal suatu negara menjadi prinsip paling fundamental untuk menjaga perdamaian dan juga stabilitas di dunia” ucap Zhang—menyindir AS yang selalu ikut campur urusan suatu negara.
Hingga saat ini, Tiongkok masih menjadi kawan terbaik Rusia dalam kaitannya dengan konflik yang terjadi di Ukraina.
Tiongkok masih menjadi salah satu negara yang tidak mengecam tindakan Rusia di Ukraina—sebaliknya selalu menuduh pihak AS sebagai biang kerok.
Tiongkok juga sudah memberikan kepastian mengenai dukungannya kepada Rusia.
Sampai kapan AS akan menjadi biang kerok—inisiator dari segala konflik yang terjadi di dunia?
(Aljazeera, Muhamad Nurilham)
