Meluncur! Sri Mulyani Yakin Pertumbuhan Ekonomi pada Kuartal II di Atas 5 Persen

waktu baca 2 menit
Menkeu Sri Mulyani di Konferensi Pers Hasil Rapat Berkala III KSSK 2022 (02/08)

JAKARTA-KEMPALAN: Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan dan juga Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), yakin bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia secara tahunan atau year on year mencapai di atas 5 persen pada kuartal II-2022.

Jika hal tersebut tercapai, laju perekonomian melanjutkan kinerja pertumbuhan ekonomi kuartal I-2022 yang tumbuh positif, yaitu sebesar 5,01 persen (yoy).

“Kami memperkirakan kuartal II masih akan tumbuh di atas 5 persen, terutama kuartal I waktu itu 5,01 persen, maka kami memperkirakan kuartal II juga akan bertahan di atas 5 persen,” tuturnya dalam konferensi pers hasil rapat KSSK di Jakarta.

Sri Mulyani mengatakan, proyeksi tumbuhnya perekonomian di kuartal II-2022 tersebut didorong oleh kinerja positif pada konsumsi, ekspor, dan investasi.

Berdasarkan data keyakinan konsumen, Sri Mulyani menjelaskan bahwa komponen konsumsi rumah tangga terlihat masih kuat sejak bulan Ramadhan dan Idul Fitri kemarin.

Pada Juni 2022, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) naik ke level 128,2 yang awalnya sebesar 111 pada bulan Maret. Hal tersebut meunjukkan bahwa adanya optimisme masyarakat terhadap pemulihan ekonomi Indonesia.

Selain itu, komponen pada ekspor dan investasi juga masih akan menjadi faktor untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Pada kuartal II-2022, realisasi investasi RI mencapai Rp302,2 triliun dan neraca perdagangan mengalami surplus mencapai 15,55 miliar dollar AS.

“Investasi meningkat sangat baik, kami memperkirakan akan tumbuh lebih tinggi, dan ekspor tumbuh 40 persen untuk Juni saja. Jadi ini masih tumbuh sangat tinggi dalam satu kuartal,” ungkap Sri Mulyani.

Indikator lainnya, seperti indeks penjualan riil (IPR) yang tumbuh sebesar 15,4 persen (yoy) pada bulan Juni 2022 juga dinilai akan mendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2022.

Sementara itu, Sri Mulyani memperkirakan dari sisi kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) di tengah tekanan terjadinya arus modal keluar akan tetap kuat.

“Hal ini utamanya didukung oleh kenaikan surplus di neraca perdagangan, terutama akibat tingginya harga komoditas global yang merupakan barang-barang ekspor Indonesia,” tuturnya.

“Neraca transaksi modal dan finansial diperkirakan tetap terjaga dan itu didukung oleh aliran modal masuk ke Indonesia dalam bentuk penanaman modal asing atau PMA atau foreign direct investment atau FDI,” ucap Sri Mulyani.

Sementara itu, Perry Warjiyo sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI), memprediksi bahwa pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada kuartal II-2022 adalah sebesar 5,05 persen.

“Triwulan II pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 5,0%. Inflasi inti masih rendah dan pertumbuhan ekonomi yang meningkat,” ucapnya dalam kesempatan yang sama. (Kompas/IDNTimes/Detik, Arlita Azzahra Addin)

Editor: Reza Maulana Hikam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *