Diplomasi Tinju
KEMPALAN: ADU tinju dilakukan oleh dua orang yang saling bermusuhan. Tapi di ajang politik internasional, adu tinju bermakna sebaliknya, yaitu persahabatan dan saling membutuhkan.
Itulah gestur politik yang dipamerkan oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden ketika pekan ini berkunjung dan bertemu dengan putra mahkota Kerajaan Saudi Arabia (KSA) Pangeran Muhammad bin Salman atau yang lebih dikenal sebagai MBS.
Kertika bertemu di Riyadh dua orang itu tidak saling bersalaman tapi menyapa dengan saling beradu tinju yang mengepal. Tidak ada yang istimewa dengan salam ala pandemi ini, karena penularan Covid 19 di beberapa negara mulai naik lagi. Tapi, ”Diplomasi Tinju” yang dipamerkan Biden dan MBS ini sarat makna dan simbol politik.
Kunjungan Biden ke KSA merupakan bagian dari lawatan pertama ke Timur Tengah sejak Biden menjabat dua tahun yang lalu. Sebelum mengunjungi KSA Biden terlebih dahulu mampir ke Israel dan bertemu dengan para pemimpin Yahudi.
Rangkaian kunjungan ini membawa misi rahasia untuk mengakurkan dua negara yang berseberangan itu. Paea pengamat internasional berpendapat bahwa normalisasi hubungan diplomatik kedua negara itu sudah semakin dekat.
Pertemuan Biden dengan MBS dikecam keras oleh para aktivis HAM (hak asasi manusia) internasional karena Biden dianggap menjilat ludah sendiri dan bersikap munafik terhadap pelanggar HAM. Ketila berkampanye dalam pilpres Amerika Serikat melawan Donald Trump pada 2019 Biden mengatakan akan menjadikan KSA sebagai ”negara pariah” yang terkucil. Pariah berarti gelandangan yang terlunta-lunta. Sebutan itu dilontarkan Biden sebagai reaksi terhadap MBS yang dicurigai sebagai dalang pembunuhan Djamal Khassoghi, wartawan The Washington Post, yang dibunuh agen rahasia Saudi pada 2018 dan sampai sekarang tidak ditemukan jasadnya.
BACA JUGA: Resesi Seks
Pembunuhan Khashoggi menjadi aib internasional bagi MBS dan Arab Saudi. Ia dikecam luas oleh aktivis HAM dan demokrasi di seluruh dunia. MBS yang semula dipuji sebagai tokoh yang membawa pembaruan di Saudi berbalik dikecam sebagai tokoh bengis yang otoriter dan pelanggar HAM kelas berat.
MBS dicekal di Inggris ketika ingin membeli klub sepak bola Premier League New Castle. Tetapi, penolakan itu tidak berlangsung lama ketika akhirnya otoritas tertinggi sepak bola Inggris FA memberikan lampu hijau. Sekarang New Castle resmi menjadi milik MBS yang mengelolanya melalui sebuah konsorsium olahraga.