Di Balik Restitusi, Ada Lemah Teles
Catatan Ekonomi Bambang Budiarto
KEMPALAN: Klik, maksud hati “jalan-jalan” via YouTube cari dan lihat klaim besaran kerugian para korban binary option Quotex & Binomo (boqb), eh yang muncul duluan malah cantiknya Happy Asmara. Yawes, jadilah dengan “sangat terpaksa” menikmati genre keren “lemah teles” sampai habis.
Diulang lagi sampai selesai, tetap tidak ada bosennya. Jadilah secara subyektif semakin sulit menemukan kelemahan dan kejelekan Happy Asmara dengan lemah teles-nya. Gambaran ketika seseorang sudah pasrah dan tak ada lagi yang mampu dilakukan. Harapannya tinggal kepada Yang Maha Kuasa yang kelak akan memberikan balasan yang setimpal. Itulah harfiah lemas teles, biarlah Gusti Allah sing mbales. Biarlah hanya Tuhan yang akan memberikan balasan yang setimpal.
Semakin hari semakin banyak saja orang yang meng-klaim sebagai korban praktik boqb. Ketika pelaku sudah ditangkap dan ketika penyitaan aset sudah dilakukan, dapatkah para korban mendapatkan kembali uangnya. Memperoleh kembali hartanya, memiliki kembali hak-nya.
Adalah UU No 31 Tahun 2014 yang mengatur pemahaman tentang restitusi, ganti rugi yang diberikan kepada korban atau keluarganya oleh pelaku atau pihak ketiga. Ganti rugi dapat berupa pengembalian harta milik, pembayaran ganti kerugian untuk kehilangan atau penderitaan atau penggantian biaya untuk tindakan tertentu. Ada beberapa konsep restitusi; restitusi kesehatan, restitusi pidana, restitusi biologi, dan tentu saja yang paling populer adalah restitusi pajak. Restitusi jenis ini dipahami sebagai pengembalian besaran pajak kepada wajib pajak atas lebihan pembayaran pajak yang sudah dilakukan.
