Orem-orem Khas Malang, Salah Satu Makanan yang Wajib di Coba!

waktu baca 3 menit
Pelanggan menikmati orem-orem khas Arema yang lezat. (Foto: alfaizi/kempalan.com)

MALANG-KEMPALAN: Di Malang sendiri tempe diolah jadi macam-macam, salah satu yang makin nge-hits adalah diolah menjadi keripik tempe aneka rasa.

Namun, ada banyak olahan tempe lainnya. Salah satunya tempe di olah, menjadi orem-orem. Apa itu orem-orem?

Arek Ngalam tentu kenal dengan makanan yang satu ini, Orem-orem merupakan makanan khas Kota Malang dengan bahan dasar tempe. Penggunaan tempe tua (tempe bosok) menjadikan orem-orem memiliki aroma gurih yang cukup sangat khas.

Orem-orem sekilas mirip seperti kare, berkuah santan dan berwarna kuning. Eits tapi isinya beda loh ya, pada orem-orem bumbu-bumbu dimasak dengan campuran tempe, toge, dan kaldu ayam. Penyajiannya dengan menaruh potongan ketupat di mangkuk lalu disiram kuah orem-orem beserta tempe dan tauge.

Biasanya pembeli dapat memilih mau memakai lauk ayam atau telur asin, atau bahkan keduanya. Di atasnya ditaburi bawang goreng, beeuuh makin nikmat dimakan apalagi di tambah dengan kerupuk putih.

Salah satu orem-orem yang terkenal dan cukup ramai di dikunjungi para penikmatnya ialah orem-orem khas arema.

Orem-orem khas Arema sudah berjualan sejak tahun 1995, yang dulu bertempat di Jalan Jakarta Kota Malang, dekat pertigaan Jalan Pahlawan Trip dan Jalan Surabaya, tetapi sekarang menempati teras rumah di Jalan Blitar sekitar 500 meter dari tempat lamanya.

Tampak dari depan warung orem-orem khas Arema, (Foto: alfaizi/kempalan.com)

Pak Alex Suprapto sebagai penjual orem-orem menegaskan bahwa sejak awal buka sampai sekarang resep orem-orem ini masih mempertahankan resep aslinya. Tidak ada perubahan sama sekali, apalagi pelanggan sudah cocok dengan penyajian ini.

Beliau buka mulai pukul 8 pagi sampai pukul 4 sore, buka setiap hari kecuali hari jum’at. Selama masa puasa libur.

Resepnya diturunkan langsung dari orang tuanya. Muncul niat berjualan orem-orem karena saat itu belum ada yang jualan orem-orem dengan citarasa seperti yang dibuat orang tuanya.

Ketika memulai menjual orem-orem ini, ternyata mendapat sambutan positif dari pelanggannya. Tempat mangkalnya yang berada di lingkungan kampus Universitas Negeri Malang, beberapa sekolah serta perkantoran di sekitarnya membuat sajian ini banyak didatangi pelanggan.

Harga sepiring orem-orem tergantung lauknya, mulai dari seporsi Rp. 8000,00 sampai dengan 15.000,00 sangat terjangkau bukan?.

Kesibukan pak Alex menyajikan orem-orem untuk pelanggan. (Foto: alfaizi/kempalan.com)

Sepiring orem-orem cukup kenyang untuk dijadikan santap siang sepulang kuliah atau sedang menunggu jam kuliah selanjutnya.

Tapi tak jarang seperti para pekerja kantoran, atau pejabat pemerintahan sekitar tersebut berkunjung ke orem-orem khas Arema ini, untuk memanfaat jam makan siang kantor.

Bagi masyarakat Malang, orem-orem ini memang sudah dikenal sejak dulu dengan citarasa khasnya. Tak salah jika Pak Alex suprapto, bertahan dengan resep aslinya.

Dibeberapa tempat di Kota Malang juga dapat ditemui penjual orem-orem tempe ini, satu sama lain punya ciri khas rasa masing-masing. Tetapi rata-rata penjual orem-orem tempe diserbu pelanggannya. Makanan ini cocok dijadikan sarapan pagi ataupun menu makan siang.

Harganya yang terjangkau dan rasanya yang nikmat membuat kuliner ini tidak membosankan untuk disantap.

Bila sedang berkunjung dan main-main di Kota Malang kuliner ini bisa menjadi salah satu list berlibur teman-teman semua.

Hayoo, penasarankan jangan lupa mampir kesini ya. (Moch. Alfaizi)

Editor: Freddy Mutiara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *