Tiongkok Mulai Jauhi Rusia di Tengah Ekonomi yang Makin Buruk

waktu baca 2 menit
Putin-Xi Jinping-KabarBisnis

BEIJING-KEMPALAN: Ketika ekonomi Rusia semakin terpuruk dengan banyaknya sanksi yang diberikan oleh negara-negara di dunia, Tiongkok yang dianggap sebagai mitra strategis Rusia mulai menjauhkan dirinya.

Pada saat ini, Rusia semakin terisolasi dari dunia internasional karena tindakannya kepada Ukraina.

Tiongkok yang dianggap sebagai kawan baik dari Rusia selama beberapa tahun terakhir telah menunjukkan adanya tanda-tanda untuk menjauhi Rusia.

Pada awal bulan Februari, Rusia dan Tiongkok bertemu di Beijing dan melakukan deklarasi persahabatan dengan isi bahwa kedua negara tersebut tidak memiliki batasan dalam kerja sama.

Meskipun Presiden Tiongkok yaitu Xi Jinping masih terlihat sepihak dengan Rusia dari beberapa pernyataannya beberapa hari terakhir, namun pada saat ini telah muncul kecenderungan lain.

Presiden Xi Jinping menolak penggunaan kata “Invasi” dalam tindakan Rusia ke Ukraina dan mengutuk tindakan Barat yang memberikan sanksi kepada Rusia, namun di sisi lain, lembaga finansial milik Tiongkok mulai menjauhi Rusia.

Bank of China cabang Singapura baru saja memutus keputusan yang berkaitan dan bermitra dengan perusahaan-perusahaan Rusia.

Melansir dari artikel oleh Bloomberg, disebutkan juga bahwa Bank of China telah melakukan pembatasan pembelian komoditas dari Rusia.

Tindakan tersebut dapat dianalisis bahwa pada saat ini, Beijing berupaya untuk bermain “Aman” karena jika terlalu dekat dengan Rusia, maka citra serta aksesnya ke Barat akan semakin rusak.

Berdasarkan Aljazeera, menurut salah satu analis ekonomi, disebutkan bahwa tindakan Tiongkok untuk menjauhi Rusia hanyalah tindakan simbolis saja untuk memberikan sedikit guncangan di ekonomi Rusia.

(Muhamad Nurilham, Aljazeera)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *