Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim, Hikmah Bawaqih: Korban Erupsi Semeru Harus Dapat Santunan

waktu baca 3 menit
Hikmah Bawaqih, Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim.

SURABAYA-KEMPALAN: Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim Hikmah Bawaqih berharap agar pemerintah memberikan santunan kepada para korban erupsi awan panas guguran Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Sabtu (4/12) lalu. Khususnya kepada 14 orang warga yang dikabarkan telah meninggal dunia dan korban luka.

“Saya belum sempat bicara banyak dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), karena saya baru datang dari Jakarta untuk mengikuti acara partai. Tapi, menurut saya, para korban letusan Gunung Semeru itu harus mendapatkan santunan,” kata Hikmah Bawaqih, Senin (6/12).

Sedang mengenai lainnya, seperti penanganan bencana dan evakuasi tanggap darurat, menurut politkus asal PKB ini, sudah dilakukan sesuai prosedur. Bahkan, ia memuji langkah cepat yang dilakukan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama jajaran Forkopimda Jatim dalam penanganan bencana ini. Termasuk dalam pemenuhan kebutuhan permakanan bagi para pengungsi.

Terbaru, Gubernur Khofifah telah menyambangi Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, untuk memastikan kebutuhan permakanan pengungsi Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru aman tercukupi, Senin (6/12). Bahkan, Pemprov Jatim melalui Dinas Sosial telah membangun dapur umum sejak hari pertama bencana, baik di Kecamatan Candipuro maupun Pronojiwo.

Mengenai adanya 14 korban meninggal dunia, diketahui berdasarkan data yang dihimpun oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Minggu (5/12) pukul 17.30 WIB. Info itu disampaikan oleh Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Pusdatinkom) BNPB Abdul Muhari Ph.D dalam Konferensi Pers.

Korban meninggal dunia teridentifikasi di dua kecamatan, yaitu 6 orang meninggal dunia di Kecamatan Pronojiwo, dan 5 orang meninggal dunia di Kecamatan Candipuro. Sedang 3 korban meninggal lainnya masih dalam proses identifikasi.

Adapun 6 orang yang meninggal di Kecamatan Pronojiwo, yakni Poniyem (50 tahun), Bawon Triono (33 tahun), Yatifa, Luluk, Edy, dan Edy Pranowo.

Sedang 5 orang yang berasal dari Kecamatan Candipuro, antara lain Dafa (14 tahun), Siti (40 tahun), dan Besut (50 tahun) dari Desa Sumber Wuluh.

Selain itu, erupsi awan panas guguran Gunung Semeru juga mengakibatkan adanya korban luka berat sebanyak 35 orang. Dari jumlah itu, 8 orang dirawat di RS dr. Haryoto,16 orang di RSUD Pasirian, 3 orang di RS Bhayangkara, dan 8 orang di Puskesmas Penanggal.

Sementara itu…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *