9 Kiai Sepuh NU Minta Muktamar NU ke 34 Ditunda hingga 2022

waktu baca 2 menit
Pelaksanaan Muktamar NU ke 34 yang hingga sampai saat ini belum juga mendapatkan kejelasan tentang jadwal pasti dari pelaksanaan acara tersebut (Source: tempo)

JAKARTA-KEMPALAN: Panitia Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) mendukung terkait usulan para sembilan kiai sepuh yang meminta agar momentum akbar terhadap pergantian ketua-ketua umum dari salah satu ormas Islam terbesar itu ditunda hingga akhir Januari 2022.

Imam Aziz yang saat ini sedang menduduki jabatan sebagai Ketua Panitia Muktamar NU ke-34, mengungkapkan bahwa selain karena manut pada para kiai-kiai sepuh, pihaknya sendiri menilai keputusan terkait penundaan Muktamar tersebut dengan persiapan-persiapan lainnya. Menurut dirinya, jadwal tersebut terlalu mepet jika pelaksanaan Muktamar tersebut digelar pada jadwal yang semula yakni 23-25 Desember 2021.

“Kita akan lebih senang kalau diundur. Dari sisi persiapan juga memang mepet ya,” ungkap dirinya saat memberikan konfirmasinya pada, Jumat (26/11).

Imam menyatakan bahwa pelaksanaan tersebut jika dimajukan dari jadwal semula, akan memperberat kinerja dari para panitia. Sebab, pihaknya sendiri harus menyiapkan adanya infrastruktur yang diperlukan di lokasi Muktamar.

Oleh karena itu, Dirinya pun mendorong agar agenda Muktamar itu digelar pada Januari mendatang sehingga memiliki cukup waktu agar dapat mempersiapkan infrastruktur di lokasi.

“Kalau misalnya itu bisa diundur ke Januari, kita bisa bernapas lega. Memang kalau tidak diundur ini sangat berat bagi panitia. Ini kondisi yang dilaporkan panitia ke PBNU secara tertulis,” ucapnya.

Dirinya juga membantah terkait klaim Saifullah Yusuf atau Gus Ipul yang menyatakan bahwa Muktamar NU akan digelar pada 17 Desember 2021. Imam mengatakan, bahwa para panitia sampai saat ini masih menunggu terhadap keputusan dari PBNU terkait jadwal Muktamar yang hingga kini juga belum diputuskan.

Keputusan PBNU, kata Aziz diambil berdasarkan kesepakatan antara Pj. Rais Am, Katun Am, Ketua Umum, dan Sekjen.

“Panitia tetap menunggu keputusan dari PBNU. Artinya keputusan bersama Antara Pj. Rais Am, Katib Am, Ketua Umum, dan Sekjen,” tutur Aziz.

Diketahui, hasil dari pertemuan sembilan kiai sepuh pada Rabu (24/11) itu membawa hasil berupa usulan agar Muktamar digelar akhir Januari 2022. Jadwal itu dengan demikian mundur dari jadwal yang semulanya akan digelar pada 23-25 Desember yang dibatalkan karena kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 di semua wilayah jelang Natal dan Tahun Baru.

Sembilan kiai sepuh NU yang hadir dalam rapat tersebut yakni Anwar Mansyur dari Jawa Timur, Abuya Muhtadi Dimyati dari Banten, Tuanku Bagindo H Muhammad Letter dari Sumatera Barat. Lalu, terdapat nama Manarul Hidayat dari Jakarta, Abun Bunyamin dari Jawa Barat, Ahmad Haris Shodaqoh dari Jawa Tengah, Abdul Kadir Makarim dari NTT, Muhsin Abdillah dari Lampung, dan Farid Wajdy dari Kalimantan Timur. (cnnindonesia/Akbar Danis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *