Gunakan Gambar Angkor Wat Sembarangan, Kamboja Buru Produsen Mi Instan
PHNOM PENH-KEMPALAN: Perburuan terhadap pemilik perusahaan “Vang Nam Noodle” terus dilakukan oleh pihak berwenang dari Kamboja, negara di mana Angkor Wat menjadi warisan dunianya.
Juru Bicara Kementerian Perdagangan Kamboja Seang Thay mensinyalir, dari bukti yang sudah dikumpulkan, bahwa perusahaan itu kemungkinan ada di Vietnam, karena Vang Nam adalah sebutan ibukota Phnom Penh dalam bahasa Vietnam. Ia menyerukan semua pihak yang terlibat dalam produksi dan distribusi mi tersebut untuk segera berhenti seraya mengatakan hal itu membahayakan kualitas dan standar merek “Phnom Penh Noodle”.
Adapun merek “Phnom Penh Noodle” sendiri didaftarkan kepada Kementerian Perdagangan sebagai mereka kolektif pada tahun 2019 dan mendapatkan hak milik kepada Almond Hospitality Group yang menggunakan sistem bisnis kolektif.
Thay sendiri mengatakan pemilik dari merek “Vang Nam Noodle” sendiri masih belum diketahui, namun ketika sudah teridentifikasi, maka kementeriannya akan berupaya untuk menghentikan produksi mi tersebut. Kendala ini disebabkan oleh lockdown ketat yang ada di Vietnam sehingga perwakilan perdagangan Kamboja di sana tidak bisa menyelidiki lebih jauh.
Ia menambahkan bahwa insiden ini tidak ditangani sendiri oleh pemerintahnya, namun juga bekerja sama dengan mitra kebudayaan dan mitra luar negerinya serta mengirimkan surat pemberhentian melalui kedubes yang ada di luar negeri.
Penjualan mi tersebut bahkan sampai ke Amerika Serikat, dimana atase perdagangan dari Kedutaan Besar Kamboja di AS mengatakan merek tersebut ada di sejumlah supermarket Asia di Pantai Timur AS. Dikatakan bahwa produk ini berasal dari Kamboja, yang mana pemerintah negara Asia Tenggara itu tidak pernah memberikan izin atas penggunaan nama maupun gambar tersebut pada merek itu.
Pernyataan dari kedubes mengatakan bahwa mereka langsung menyelidiki importirnya di AS dan meminta perusahaan itu untuk berhenti mengimpor dan menjual merek tersebut serta memperingatkan apabila perusahaan itu tidak bisa bekerja sama, maka akan ditindak. Merek juga meminta seluruh orang Kamboja di AS untuk tidak membeli Vang Nam Noodle.
Kedubes Kamboja juga meminta seluruh warganya di AS untuk melaporkan apabila ada produk yang memakai logo atau gambar yang menjadi hak milik Kerajaan Kamboja.
Melansir The Phnom Penh Post, Wakil Presiden Kamar Dagang Kamboja menekankan bahwa penggunaan nama dan simbol negaranya pada produk yang tidak diberi izin akan merusak reputasi dari pihak yang sudah diberi izin yang patuh terhadap standar kesehatan nasional. Ia mengatakan, apabila seseorang ingin menggunakan nama dan simbol Kamboja maka diminta datang dan berinvestasi di negeri tersebut.
Semua produk dengan hak cipta kerajaan itu memiliki barcode yang jika dipindai akan memperlihatkan tempat produksinya, maka dari itu, jika ingin menggunakan gambar atau simbol ala Kamboja juga bisa meminta izin pada pihak berwenang di negara itu untuk menggunakan barcode-nya. (TPPP, reza hikam)