Kenangan terhadap H. Anton Medan

waktu baca 2 menit
Peziarah di makam Anton Medan.

BOGOR-KEMPALAN: Selamat jalan mubalig H. Anton Medan. Pria yang punya baka asli Tan Hok Liang meninggal dunia akibat  diabetes dan stroke dalam usia 65 tahun pada senin (15/3) dan dimakamkan di Bogor, Jawa Barat.

Anton Medan menjadi mualaf pada 1992 melantunkan dua kalimat Syhadat dan bertobat setelah malang melintang menjadi bandar judi dan perampok. Setelah masuk Islam hidupnya berubah menjadi lebih baik. Kemudian ia mendirikan Ponpes At Taibin di Pondok Rajeg Cibinong, Bogor untuk menampung mualaf Tionghoa dan mantan narapidana yang ingin memperdalam ajaran Islam yang benar.

Lalu pada 2012 Anton telah mempersiapkan bongpay  (makam) dalam arsitektur Tionghoa di sebelah kanan kompleks Ponpes At Taibin sebagai tempat peristirahatan yang terakhir.

Dalam testimoni Ahwa, ajudan mendiang Anton Medan yang mendampingi selama 38 tahun Anton orang yang budiman, “Beliau  orang yang setia kawan, suka membantu kawannya yang mengalami kesusahan serta dihormati oleh kelompoknya karena jiwa sosialnya yang tinggi, berjiwa besar serta memiliki tenggang rasa. Saya sangat kehilangan sosok figur pejuang kehidupan sejati” kenang Ahwa.

Penulis juga beberapa kali bertemu dengan almarhum Anton Medan saat peliputan di Nasjid Chenghoo Surabaya dan saat rakernas paguyuban sosial marga Tionghoa Indonesia di Jakarta Oktober 2017. Kesan penulis terhadap mendiang adalah sosok yang low profile, ramah tamah terhadap siapa saja dan komunikatif saat diwawancarai. Keinginan mendiang yang utama adalah untuk melaksanakan ajaran Islam secara baik dan benar dalam menjalani kehidupannya di usia senja. Selamat jalan, Anton Medan. (acong sunardi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *