Barca dan Juve Tersingkir, Messi dan Ronaldo Sama-Sama Habis

waktu baca 3 menit

PARIS-KEMPALAN: The end of an era. Akhir dari sebuah era kejayaan bagi Cristiano Ronaldo dan Lionell Messi. Dua megabintang sepakbola terbaik ini selama 10 tahun terakhir selalu bersaing. Dan kali ini dua-duanya mulai redup dan gagal membawa timnya untuk lolos ke perempat final Liga Champions.

Barcelona yang bertamu ke Paris hanya bermain imbang 1-1 melawan tuan rumah Paris Saint Germain (PSG) yang akhirnya lolos dengan agregat 5-1 setelah pada leg pertama menang 0-4 saat melawat ke Nou Camp.

Sehari sebelumnya Juve di kandang sendiri tidak bisa lolos ke perempat final menghadapi tamunta Porto. Menang 3-2 tidak ada artinya karena agregat menjadi sama 4-4 setelah pada leg pertama Porto menang 2-1. Porto yang berhak lolos karena mencetak gol tandang lebih banyak dari Juve.

Tersingkirnya Juve sungguh tragis. Menghadapi 10 pemain Porto selama satu jam lebih Juve tidak bisa berbuat banyak. Malah pada menit akhir perpanjangan extra time Porto mencuri satu gol yang membuat kedudukan 2-3 dan meloloskan Porto ke babak delapan besar. Ronaldo dianggap bertanung jawab atas kekalahan ini. Dia tidak mampu mencetak gol dan malah dituding sebagai penyebab lahirnya gol kemenangan Porto.

Pada detik terakhir Porto dapat tendangan bebas dan Ronaldo berbaris bersama empat pemain lain untuk menjadi pagar hidup. Saat bola ditendang ke arah kaki Ronaldo ia malah berbalik badan dan terkesan menghindari bola. Maka bola menerobos kakinya dan langsung menembus jala Juve.

Leonell Messi juga sama-sama tidak berdaya mengangkat Barcelona. Dalam pertandingan Kamis dinihari (11/3) Messi tidak bisa lagi mengeluarkan sihirnya. Ia masih mencetak gol magic dengan kaki kirinya untuk menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Tapi Messi gagal mengeksekusi penalti untuk bisa membawa timnya unggul. Tendangan kaki kirinya yang selama ini bak guilotine berhasil diblok kiper Keylor Navas. Skor 1-1 bertahan sampai akhir, dan Barca pulang menangis.

Duel PSG vs Barcelona di leg II babak 16 besar Liga Champions digelar di Parc des Princes, Kamis (11/3) dini hari WIB. PSG mengantongi keunggulan 4-1 atas Barcelona berkat kemenangan di leg pertama.

PSG semakin berada di atas angin setelah membuka keunggulan pada menit ke-30 lewat eksekusi penalti Kylian Mbappe. Barcelona kemudian menyamakan skor tujuh menit kemudian berkat gol Lionel Messi.

Di masa injury time, Barcelona punya peluang emas untuk berbalik unggul setelah mendapat penalti. Namun, Messi gagal memaksimalkannya. Tendangannya diblok oleh Keylor Navas. Bola sempat melesat ke atas tapi membentur mistar.

Pada babak kedua, Barcelona yang masih harus mengejar ketertinggalan bisa mendominasi permainan. Tapi, serangan yang mereka mandul tidak membuahkan gol.

Tidak ada tambahan gol yang tercipta pada babak kedua. Dengan hasil ini, PSG berhak lolos ke perempatfinal dengan keunggulan agregat 5-2.

Inilah untuk pertama kalinya dalam 13 tahun terakhir Barcelona gagal masuk delapan besar. Ini menandai era kejayaan gilang gemilang Barcelona sekaligus redupnya kebintangan Messi.

Dua bintang besar Ronaldo dan Messi akhirnya harus lengser. Kemaan Ronaldo akan pergi sebelum pensiun menjadi spekulasi ramai. Begitu juga dengan Messi, akankah dia bertahan di Barca sampai pensiun, ataukah dia mencari klub lain?

Sebuah era berakhir, daun-daun tua rontok dan daun muda bersemi. Messi dan Ronaldo pensiun dan lahir era baru dengan bintang-bintang baru. (dad)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *