Duta Besar Pertama UEA untuk Israel Tiba di Yerusalem
YERUSALEM, KEMPALAN: Duta besar pertama Uni Emirat Arab untuk Israel tiba di Yerusalem pada Senin (1/3) berjanji untuk membangun hubungan bilateral baru dan para pejabat Israel. Kedutaan Besar akan berlokasi di daerah Tel Aviv.
Mohamed Al Khaja, mantan kepala staf menteri luar negeri UEA, akan menyerahkan surat kepercayaannya kepada Presiden Israel Reuven Rivlin pada awal kunjungan tiga hari.
Bertemu Menteri Luar Negeri Gabi Ashkenazi di Yerusalem, Al Khaja, 40, mengatakan dia “sangat bangga dan merasa terhormat menjadi duta besar Emirat pertama” untuk Israel, di mana, katanya, dia dan tuan rumahnya mendiskusikan “model bagaimana kami beroperasi” .
“Misi saya di sini adalah untuk membina dan mengembangkan hubungan ini … dan kami berharap ini akan membawa perdamaian dan kemakmuran bagi orang-orang di Timur Tengah,” katanya.
UEA dan Israel meresmikan hubungan dalam upacara Washington pada 15 September, yang disatukan oleh kepedulian bersama tentang Iran.
Apa yang mereka sebut “Abraham Accords”, bergabung dengan Bahrain, telah membuka tutup pariwisata dan perdagangan antara Israel dan negara-negara Teluk Arab. Warga Palestina telah mengkritik pemulihan hubungan tersebut, khawatir bahwa tujuan kenegaraan mereka yang tidak terpenuhi mungkin dikesampingkan.
Israel membuka kedutaan besar di Abu Dhabi pada bulan Januari. Israel menganggap Yerusalem sebagai ibukotanya tetapi ini tidak diakui secara luas di luar negeri. Palestina menginginkan ibu kota mereka sendiri di timur kota, yang direbut Israel dalam perang tahun 1967.
UEA akan mengikuti Yordania dan Mesir dalam mendirikan kedutaan di atau dekat kota metropolis pesisir Tel Aviv.
Menurut Kementerian Luar Negeri UEA, Al Khalja memiliki pengalaman di sektor energi, pelucutan senjata, pengembangan bisnis, dan investasi minyak. (rtr/adji)
