Pengusaha Sukses
KEMPALAN: Imbeng akhirnya sukses sebagai pengusaha muda yang memiliki sekian perusahaan — semuanya menguntungkan.
Pengusaha muda ini akhirnya diwawancarai salah satu stasiun televisi :
“Bagaimana kisah Bapak saat pertama kali mengawali usaha?” tanya presenter.
“Bisa dibilang saya mengawali dengan modal yang tak seberapa. Waktu pertama kali datang di Ibukota, saya hanya punya uang 25 ribu rupiah,” tutur Imbeng.
“Wah menarik sekali. Lalu bagaimana cara Anda menginvestasikan uang yang cuma 25 ribu rupiah itu?”
“Saya menggunakannya untuk menelepon Bapak saya di daerah, agar beliau mengirimkan uang dua ratus lima puluh juta rupiah sebagai modal”.
Tentu saja tidak menarik mengangkat kisah pengusaha sukses yang memulai usahanya seperti narasi di atas.
Ada juga sih pengusaha yang meneruskan usaha orangtuanya yang lantas menjadi besar dan besar. Tetapi itu tidak begitu inspiratif.
Akan lebih menarik kisah orang-orang sukses yang diawali dengan hal-hal dramatis, biasanya dari “kredo” berakit-rakit dahulu berenang-renang ke tepian.
Jadi kalau ada pengusaha sukses macam di atas, seringkali orang kurang begitu antusias untuk menontonnya. Kurang greget. Meski bisa saja itu terjadi, tergantung situasinya. Mungkin : karena presenternya cantik; atau pengusaha tadi macho.
Yang sangat menarik manakala modal yang menyertai awal usahanya dari Rp 25 ribu itu, bukan Rp 250 juta. Di situ daya magnetnya.
Makanya cerita di atas sekadar lintas genre anekdot. (Amang Mawardi).
