Cosplay Lawang Sewu

waktu baca 5 menit
Panggung Cosplay Lawang Sewu yang dikerumuni pengunjung wisata (foto: Izzat)

SEMARANG – KEMPALAN: Lawang sewu yang merupakan salah satu ikon kota Semarang menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Minggu (29/12) KAI Wisata sebagai pengelola tempat bersejarah tersebut bekerjasama dengan Hocer Cosplay Semarang mengadakan kegiatan Cosplay. Kegiatan yang menarik perhatian pengunjung tersebut rupanya menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan.

Riesta (Corporate Branding & Communication) ketika dihubungi kempalan.com hanya mengirim rilis berita kegiatan akhir tahun Lawang sewu via chat Whatsapp berupa teks dan flyer “Lawang Sewu Romantic Moments of the Year” yang berlangsung mulai 23 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025.

Hingga saat berita ini dimuat, dia tidak membalas beberapa pertanyaan yang dikirim dengan alasan meeting, padahal sebenarnya ada banyak pertanyaan termasuk inovasi kegiatan seperti Cosplay, juga penambahan sarana informasi berupa video / theater, jumlah pengunjung dan lainnya.
Kempalan.com saat liputan ditemani oleh Boni salah seorang karyawan KAI Wisata yang ramah dan baik.

Perubahan Lawang Sewu

Kempalan.com sebenarnya sudah pernah mengunjungi Lawang Sewu sekitar tahun 2010an ketika masih menjadi ketua salah satu komunitas mobil Honda dua pintu yang bernama Honda Nouva Comunity Surabaya (HNC Soerabaja). Ketika rombongan kami touring dari Surabaya ke Semarang, saudara-saudara HNC Semarang dengan ketuanya yang bernama Yudha dan sekretarisnya Rano (sekarang sudah menjadi dokter spesialis), mengajak kami mengunjungi Lawang Sewu pada malam hari. Bisa dibayangkan betapa ramainya ketika itu, karena puluhan mobil dengan jenis yang sama berjejer dengan jumlah yang banyak.

Ketika itu belum ada sarana informasi sejarah perkeretaapian di Lawang Sewu dalam bentuk video 3D, namun kini pengelola (KAI Wisata) rupanya berinovasi dengan menambah sarana tersebut yang dikemas dengan baik.

Wahana baru video 3 dimensi di Lawang Sewu

Cosplay

Salah satu yang menarik pengunjung untuk datang di Lawang Sewu adalah dibuatnya beberapa kegiatan yang salah satunya adalah Cosplay. Kegiatan ini termasuk salah satu terobosan yang bagus dalam menarik wisatawan dalam dan luar kota.

Minggu Sore (29/12) di area depan pintu masuk nampak puluhan anak muda dan pengantar peserta mengisi daftar hadir . Sedangkan di area dalam ratusan orang berdesakan memenuhi area red carpet di samping panggung utama.
Suasana nampak semarak dengan kostum yang bermacam-macam menampilkan karakter masing-masing peserta.

Ketua event, Syavreza Naza yang biasa dipanggil Tora (foto: Izzat)

Di tengah-tengah kegiatan, kempalan sempat mewawancarai pimpinan Hocer Cosplay Semarang (pelaksana kegiatan) yang bernama Syavreza Naza yang biasa di panggil Tora. Dia mengatakan, “Even di lawang sewu ini adalah kegiatan yang rutin. Untuk di lawang sewu, sudah 6 kali kegiatan dan puncaknya di bulan desember 2024 ini”. Selanjutnya Tora menjelaskan bahwa jumlah peserta kali ini sebanyak 80 orang. Event cosplay tersebut tidak memperebutkan juara, karena ini merupakan kegiatan hoby for fun. Jadi peserta yang dianggap bagus adalah yang paling menjiwai karakter yang dibawakan. Untuk mengadakan event Cosplay, membutuhkan dana sekitar 30 jutaan per event diluar dari biaya lain-lain.

Sekilas Peserta

Pemandangan di Lawang Sewu agak berbeda karena wisatawan dan peserta Cosplay berbaur menjadi satu, sehingga terkesan suasana menjadi hidup dan ramai. Pihak KAI Wisata termasuk pengelola yang mampu berinovasi dengan menggandeng Hocer Cosplay Semarang untuk memancing minat masyarakat dan menarik pengunjung ke Lawang Sewu agar semakin ramai.

Nampak salah seorang peserta dengan karakternya

Sore kemarin, ada dua peserta yang diwawancarai kempalan.com, salah satunya adalah Stephen. Dia peserta dari Kepuh Permai Sidoarjo Jawa Timur. Sore itu dia memerankan karakter Chainsawman. Ada yang menarik dari karakter ini. Dengan menggunakan vape dan dinamo kecil serta beberapa rangkaian, ketika mata gergaji bergerak, nampak asap mengepul dari gergajinya, sehingga menimbulkan efek yang hidup. Bahkan costum warna putihnya pun diberi warna merah sebagai gambaran warna darah yang memercik akibat dahsyatnya senjata gergaji. Banyak penonton berdecak kagum dengan penampilanya.

Salah satu prestasi yang pernah diraihnya adalah: Zhuge’s Favourite – 100 Coswalk Chart – ChibiCon

Sthephen asal Sidoarjo yang membuat alat sendiri dalam event cosplay Lawang Sewu

Lain lagi dengan peserta asal kota Semarang yang bernama Gelardino Pamungkas. Dino yang berusia 25 tahun ini memiliki karakter yang kuat. Penjiwaannya sangat bagus, seperti karakter yang diperankan benar-benar nyata. Dia menampilkan karakter Nanami Kento-dari Jujutsu No Kaisen.

Penghargaan yang pernah diraih dalam 4 kali event Cosplay yaitu :

  • Best In Character – Festipark Honda Coswalk Competition – 08.12.24 (Honda Gajahmada Semarang)
  • Judge Choice – Wonderful Holiday J-Pop Festival Coswalk Competition 21.12.24(Mal Ciputra / Citraland Semarang)
  • Best Action – Wonderful Magic Coswalk Competition – 29.12.24 (Lawang Sewu Semarang)
Dino ketika reka ulang setelah dari red carpet

Sejarah Cosplay

Cosplay, singkatan dari “costume play”, adalah bentuk ekspresi kreatif dan hobi yang melibatkan pemakaian kostum dan aksesoris untuk meniru karakter dari film, anime, manga, komik, atau game. Berikut sejarah cosplay dan perkembangannya di Indonesia:

Sejarah Cosplay Dunia

  1. 1960-an: Cosplay mulai muncul di Amerika Serikat dan Jepang, terinspirasi dari konvensi fiksi ilmiah dan komik.
  2. 1970-an-1980-an: Cosplay menjadi populer di Jepang dengan munculnya anime dan manga.
  3. 1990-an: Cosplay menyebar ke seluruh dunia, terutama di Asia dan Eropa.

Sejarah Cosplay di Indonesia

  1. 1990-an: Cosplay mulai diperkenalkan di Indonesia melalui komunitas anime dan manga.
  2. 2000-an: Komunitas cosplay Indonesia mulai berkembang, dengan munculnya forum online dan komunitas lokal.
  3. 2004: Pertama kali diadakan acara cosplay di Indonesia, yaitu “Anime Festival” di Jakarta.
  4. 2006: Komunitas Cosplay Indonesia (CCI) didirikan, menjadi salah satu organisasi cosplay terbesar di Indonesia.
  5. 2010-an: Cosplay menjadi populer di Indonesia, dengan munculnya acara-acara seperti Indonesia Comic Con, Anime Festival, dan Cosplay Competition.

Perkembangan Cosplay di Indonesia

  1. Munculnya komunitas cosplay lokal di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya.
  2. Pembentukan organisasi cosplay seperti CCI dan Indonesian Cosplay Community (ICC).
  3. Peningkatan kualitas kostum dan teknik cosplay.
  4. Munculnya cosplayer profesional Indonesia yang mendapatkan pengakuan internasional.

(Izzat)

Editor: Nur Izzati Anwar (Izzat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *