Muslimat NU Se-Jatim Solid Dukung Khofifah-Emil di Pilgub Jatim 2024

waktu baca 4 menit
Calon gubernurJatim yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU foto bersama dengan ibu-ibu Muslimat NU Jawa Timur. (Foto: Dwi Arifin/kempalan, com).8

SURABAYA-KEMPALAN: Ketua Muslimat NU Jawa Timur Nyai Hj. Masruroh Wahid menegaskan, muslimat NU se- Jawa Timur solid mendukung Khofifah Indar Parawansa-Emil.Elestianto Dardak di Pilgub Jatim 2024.

Hal itu disampaikan Nyai Masruroh usai acara Silaturrahim PW-PC-PAC Muslimat NU Se-Jatim bersama Ibu Khofifah Indar Parawansa di Empire Palace Surabaya, Kamis (7/11) siang.

Menurut Nyai Masruroh, sebenarnya Muslimat NU punya banyak program rutin, seperti acara kursus, pengajian, majelis taklim, dan lain sebagainya.⁷

“Dan ketika Bu Khofifah maju, meskipun tanpa dikomando, ibu-ibu muslimat pasti mendukung. Apalagi setelah mengetahui Bu Khofifah maju lagi sebagai gubernur untuk periode berikutnya,” katanya.

Jadi, lanjut Nyai Masruroh, hari ini pihakya ingin menyapa mereka sekaligus mengajak untuk bertemu langsung dengan Khofifah yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU.

“Supaya tidak mengenal nama dari kejauhan atau dari gambarnya saja. Supaya nyambungnya persaudaraan itu lebih di hati,” terang Nyai Masruroh.

Ketua Muslimat NU Jatim Nyai Hj. Masrurah Wahid (kanan)..

Jadi, menurut dia, konsolidasi ini sebenarnya bukan hal yang luar biasa. Tapi karena ini eranya Pilkada, maka menjadi sangat luar biasa.

“Jadi insya Allah Muslimat NU Jawa Timur satu suara untuk mendukung Khofifah di Pilgub Jatim,” tegas Nyai Masruroh.

Alasannya, karena kepemimpinan itu harus ditaati. Hal ini berpijak pada dawuhnya Syaidina Umar yang menyebut bahwa Islam tidak akan menjadi besar jika tidak dikelola lewat jamaah atau organisasi. Dan organisasi tidak akan menjadi baik kalau tidak mempunyai pimpinan yang baik. Pimpinan yang baik tidak akan punya makna kalau tidak ditaati oleh anggotanya.

“Dan itu tertanam banget pada muslimat dari pimpinan sampai ke bawah. Karena taat pada pimpinan itu bagian dari mentaati apa yang didawuhkan Syaidina Umar. Dan kalau
kalau Syaidina Umar yang dawuh, kan berarti beliau punya pegangan yang dibawa dari Rosulullah,” ungkapnya.

Karena Muslimat NU ini ahlussunnah wal jamaah,  sehingga apa yang didawuhkan Rosulullah ditaati. Dan apa yang diajarkan para sahabat ya ditaati, karena sahabat itulah yang disebut jamaah.

Ahlussunnah itu ahlu yang artinya taat kepada sunnah Nabi. Sedang jamaah adalah taat kepada sahabat-sahabat Nabi,” jelas Nyai Masruroh.

Sehingga, ahlussunnah wal jamaah itu bukan sekadar puasa sunnah dan jamaah. “Bukan itu. Ahlussunnah wal jamaah adalah orang yang taat pada garis ajaran Rosulullah dan orang yang taat pada garis ajaran para sahabat Rosulullah. Dan itu yang dipegang oleh kita, oleh Muslimat NU,” ujarnya.

Ketika ditanya kekuatan Muslimat NU untuk memenangkan Khofifah di Pilgub Jatim, Masruroh menyatakan bahwa dirinya tidak mau mendahului takdir Allah.

“Tapi kalau saya ditanya apakah solid, maka saya jawab solid,” jawabnya seraya menyebut bahwa dalam acara silaturahim hari ini 43 cabang rawuh (hadir). Kecuali Bawean karena kendala cuaca dan transportasi.


Dia juga menyebut bahwa dalam acara hari ini pihaknya hanya membatasi dua orang dari pimpinan anak cabang yang berjumlah 702. Sebab, satu kecamatan ada yang dua anak cabang dan ada yang tiga anak cabang, meskipun jumlah kecamatan ada 666.

“Jadi menurut itung-itungan yang ada, Insya Allah solid,” tegas Masruroh. “Tapi semuanya tidak mau mendahului kehendak Allah,” sambungnya.

Bahkan, menurut Masruroh, dukungan yang diberikan ibu-ibu muslimat kepada Khofifah bukan hanya gerakan secara fisik. “Beliau ini riyadhohnya luar biasa. Sampai yang di Pacitan itu khataman Qur’an dimulai sejak Pilpres sampai hari ini tidak putus. Itu yang membuat saya merasa terharu,” pungkas Nyai Masruroh.
Acara silaturrahim yang dihadiri langsung oleh Ketua Umum PP Muslimat NU sekaligus calon Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa ini berlangsung meriah. Kehadirannya disambut antudias oleh ribuan ibu-ibu anggota Muslimat NU yang datang dari berbagai daerah di Jatim.

Dalam sambutannya Khofifah mengucapkan terima kasih kepada Muslimat NU Jatim. “Sebab paling banyak, paling kuat, paling tinggi kontribusinya adalah Muslimat Jawa Timur,” katanya yang disambut tepuk tangan.

Begitu acara usai, ibu-ibu muslimat langsung menyerbu Khofifah dan  berebut untuk berfoto bersama. Meskipun sabar melayani, namun karena banyaknya jumlah Muslimat NU, tak pelak membuat Khofifah tampak kewalahan. (Dwi Arifin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *