Gus Fawait Blusukan di Pasar Tanjung, Ini yang Dikeluhkan Pedagang!
JEMBER-KEMPALAN: Calon Bupati Jember nomor urut 2 Muhammad Fawait yang akrab disapa Gus Fawait didampingi legislator Partai Gerindra, Partai Golkar, dan relawan blusukan di Pasar Tanjung, Kamis, (3/10).
Salah seorang pedagang di Pasar Tanjung menyampaikan bahwa warga ingin punya Bupati Jember yang bijak dan tidak hanya obral janji.
“Untuk bupati terpilih nantinya, saya meminta pedagang di bawah dipindahkan ke atas agar ekonomi merata dan sukses semua. Padahal mereka bukan asli orang Jember melainkan dari Kabupaten Banyuwangi, Mojokerto, Probolinggo, dan Malang. Justru pedagang di atas asli orang Jember, namun luput dari perhatian,” kata pedagang kelontong tersebut.
“Kami menangis. Pembelinya sepi, tapi harus bayar retribusi pajak sebesar Rp225 ribu setiap bulan dan uang sampah Rp15 ribu. Sedang pedagang di bawah hanya membayar karcis Rp2.000,” keluhnya.
Gus Fawait terenyuh mendengar keluhan pedagang Pasar Yanjung tersebut. Bahkan, ia prihatin melihat kondisi pasar yang penuh dengan berbagai permasalahan namun tidak ada sentuhan dari pemerintah.
“Harusnya pemerintah hadir di tengah-tengah masyarakat. Hadir di pasar, melihat langsung permasalahan yang ada di pasar,” kata Gus Fawait.
Dia berjanji, jika nanti terpilih menjadi Bupati Jember persoalan itu akan diselesaikan. Terutama retribusi pasar yang tinggi. Retribusi pasar yang naik sampai 200 persen tersebut nantinya akan diturunkan seperti semula.
Gus Fawait berjanji akan menata ulang pasar jika nanti terpilih menjadi Bupati Jember. Menurutnya Pasar Tanjung ini salah satu ikon ekonomi di Jember.
“Makanya, nanti harus lebih baik. Pemerintah harus benar-benar memperhatikan hal ini,” janji Gus Fawait di depan para pedagang.
Bahkan, lanjut Gu Fawait, beberapa pasar yang pernah ia kunjungi dan belum dilengkapi tempat ibadah (mushola), nantinya akan dibangunkan.
“Para pedagang mencari nafkah juga pengen ibadah. Sehingga ke depan mushola akan kami sediakan,” tegasnya.
Terkait kebersihan juga tak luput dari perhatiaannya. Karena itu ke depan harus ada petugas kebersihan di Pasar Tanjung, sehingga pasar ini bisa menarik pembeli. Baik pembeli dari Kabupaten Jember maupun kabupaten lain,” harap Gus Fawait.
Ia juga prihatin melihat kondisi Pasar Tanjung. Pasalnya, selama empat tahun terakhir tidak ada perkembangan signifikan, sehingga kondisinya tidak kunjung membaik.
Karena itu, ke depan pihaknya akan memperbaiki infrastruktur Pasar Tanjung.
“Kalau saya jadi Bupati Jember, malu melihat kondisi Pasar Tanjung seperti ini. Apalagi lokasinya dekat dengan Pendopo Kabupaten Jember,” pungkasnya. (Dwi Arifin)