Peringatan Maulidurrosul di Ponpes Sabiul Muttaqien Pungging Mojokerto, Khofifah Ajak Santri Jadi Generasi yang Siap Jemput Indonesia Emas 2045 Dengan Akhlak Mulia

waktu baca 3 menit

MOJOKERTO-Ketua Umum PP Muslimat NU yang Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa hadir dalam pengajian peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Pondok Pesantren Sabilul Muttaqien di Pungging Kabupaten Mojokerto, Sabtu (21/9/2024) malam.

Dalam acara tersebut, Khofifah memesankan pada para santri Sabilul Muttaqien tentang pentingnya memperkuat iman, memperbanyak shalawat agar mendapatkan syafaat dari Rasulullah SAW, serta pentingnya untuk terus menumbuhkan semangat belajar demi menyongsong masa depan yang cerah menjemput Indonesia Emas 2045.

Ia mengapresiasi semangat para santri yang begitu luar biasa untuk merayakan maulid Nabi Muhammad SAW. Pasalnya semangat ini menjadi cerminan bahwa generasi muda santri Jawa Timur adalah generasi santri cinta Rosul yang tak hanya rajin membaca sholawat tapi juga generasi yang mengamalkan sunnah Rasul.

“Maulidurrosul menjadi gravitasi yang begitu kuat karena kita ingin mendapatkan syafaat dari Rosulullah SAW. Banyak membaca sholawat adalah cara kita membuktikan bahwa kita mencintai Rosulullah. Selain itu juga dengan melakukan apa yang menjadi sunnah Rasul,” tegasnya.

Lebih lanjut wanita yang juga mantan Menteri Sosial dan mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan ini mengajak seluruh santri untuk bersyukur bahwa di Indonesia, forum sholawat juga istighosah dengan begitu mudahnya dilakukan dan bisa dilakukan dalam jumlah jamaah berapapun banyaknya.

Kondisi ini tidak bisa di semua negara dilakukan. Namun di Indonesia majelis shalawat, majelis dzikir begitu menjamur. Yang dikatakan Khofifah menjadi bagian dari pembuka pintu rahmat Allah SWT.

“Beberapa waktu lalu para ulama dunia dan juga habaib datang ke Indonesia. Banyak dari mereka yang setelah datang ke Indonesia mengatakan bahwa betapa mudahnya mencari surga di sini. Karena mereka melihat langsung seringnya digelar majelis shalawat, dzikir, istighostah yang selalu dihadiri oleh ribuan jamaah dan masyarakat,” ujar Khofifah.

“Maka kita harus bersyukur bahwa lewat majelis sepeti ini Allah menjaga kita untuk terus memanjatkan shalawat, merasakan nikmatnya dzikir juga merasakan nikmatnya beribadah pada Allah SWT,” imbuhnya.

Tidak hanya itu, Khofifah juga menyampaikan harapannya agar seluruh santri dari Pesantren Sabilul Muttaqien akan mampu menjadi penguat syiar Islam dan menjadi penguat syiar ahlussunnah wal jamaah.

Dan momentum Maulid Nabi seperti ini menurut Khofifah menjadi waktu yang tepat untuk bermuhasabah tentang akhlak masing-masing. Bagaimana akhlak kita sehari-hari bisa terus diupayakan menjalankan apa yang selalu diajarkan dan dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.

“Setiap dua bulan sekali kami menjadwalkan Syekh Afiffuddin Al Jailani, pemangku makbaroh Syekh Abdul Qodir Jailani di Baghdad yang sekaligus juga cicit beliau, untuk memberikan ceramah tentang akhlaq di Masjid Nasional Al Akbar,” kata Khofifah.

Syekh Afifuddin ini adalah ulama dunia yang selalu mengangkat tema My morality My religion, My religion My morality, yang artinya Akhlaqku Agamaku, Agamaku Akhlakku.

“Mari terus bermuhasabah, memperbaiki akhlak kita. Mengamalkan keteladanan akhlaq Rosulullah SAW. Karena maulid nabi ini adalah waktu yang tepat untuk bermuhasabah memperbaiki akhlaq kita, akhlak kita semua agar semaksimal mungkin bisa menjalankan seperti yang dicontohkan Nabi besar kita Muhammad SAW,” pungkas Khofifah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *