Diikuti 1.588 Peserta, Gebyar Konvoi Motor Listrik Raih Rekor MURI
SURABAYA-KEMPALAN: Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa melepas dan sekaligus mengikuti konvoi motor listrik dari Gedung Negara Grahadi menuju Masjid Al Akbar Surabaya, Selasa (24/10).
Gebyar Konvoi Motor Listrik yang diikuti 1.588 peserta, terdiri dari 700 motor listrik yang mengambil start dari Grahadi dan 888 motor listrik dari 12 Kabupaten-Kota di Jawa Timur ini berhasil meraih rekor MURI.
Penghargan rekor MURI ini diserahkan langsung kepada Gubernur Khofifah, Kepala Dinas ESDM Prov. Jatim Nurkholis, dan General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jatim Agus Kriswardoyo.
Di Masjid Al Akbar, Gubernur Khofifah kemudian meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap untuk 20 lokasi se-Jatim di Grand Ballroom As Shofa Masjid Nasional Al-Akbar.
Peresmian PLTS Atap se-Jatim ini ditandai dengan penandatanganan 20 Prasasti Penerima Bantuan PLTS Atap oleh Gubernur Khofifah. Setelah itu dilanjutkan penyerahan bantuan PLTS Atap kepada 18 Pondok Pesantren dan 2 UPT Pelabuhan Perikanan di Jatim.
Dalam sambutannya, Khofifah mengatakan bahwa pemberian bantuan PLTS Atap maupun Gebyar Konvoi Motor Listrik ini menjadi bagian penting dari proses transformasi energi fosil ke non fosil. Apalagi, Provinsi Jawa Timur memperoleh berkah dan anugerah yang luar biasa berupa tenaga surya dari panas matahari.
“Bantuan PLTS Atap ini bagian dari kita menyicil bagaimana proses transformasi dari penggunaan energi fosil ke non fosil. Karena energi fosil ini ke depan akan bisa habis, tapi non Fosil insyaAllah Allah anugerahkan sumber energi yang luar biasa baik tenaga surya, air, angin, maupun panas bumi,” katanya.
Khofifah mengatakan, berbagai sumber energi non fosil tersebut masih bisa dikembangkan dan dimanfaatkan sebagai sumber energi atau pembangkit listrik. Sehingga ia berharap penggunaannya bisa lebih dimaksimalkan lagi ke depan.
“Banyak sekali anak bangsa yang sudah memiliki kemampuan, kapasitas, dan kapabilitas untuk bisa mengeksplor bagaimana konversi dari energi fosil ke non fosil. Hari ini baru sebagian, yakni tenaga surya dari sinar matahari yang bisa kita maksimalkan, belum tenaga angin, belum air, atau panas bumi,” urainya.
“Jadi, betapa Allah memberikan anugerah luar biasa untuk mengkonversi energi dari fosil ke non fosil. Proses ini terjadi karena memang sinergitas kita semua. Mudah-mudahan semuanya manfaat barokah,” ujarnya.
Sampai saat ini di Jawa Timur telah berhasil terbangun PLTS dengan total kapasitas terpasang sebesar 68,41 MW. Terdiri dari PLTS Atap sebesar 62,62 MW dan PLTS SHS tersebar dan komunal untuk memberikan akses energi masyarakat daerah terpencil dan kepulauan yang belum menikmati listrik.
Secara khusus terkait gebyar konvoi motor listrik, Khofifah ingin mengajak masyarakat untuk sebanyak mungkin bisa mentransformasikan energi fosil ke non fosil. Yakni dengan beralih menggunakan sepeda motor listrik .
“Transformasi dari bensin ke listrik akan memberikan penguatan pada daya dukung alam dan daya dukung lingkungan kita. Bahwa semua proses pembangunan di dunia ini akan mengarah ke green energy dan green economy. Bahkan kita harus bergerak ke blue economy dan blue energy,” terangnya.
“Sekarang kita masih berlari ke green energy, harapan kita bisa terus mengajak masyarakat lebih luas lagi untuk bisa mentransformasikan dari energi fosil ke energi non fosil,” sambungnya.
Gebyar motor listrik ini juga sebagai bentuk dukungan Pemprov Jatim bersama PLN untuk menyosialisasikan penggunaan kendaraan listrik kepada masyarakat. Dimana motor listrik lebih efisien, hemat dan bebas polusi sehingga ramah lingkungan.
Selain itu, juga untuk mendorong percepatan realisasi program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) sebagai bagian dari transisi energi untuk mewujudkan Net Zero Emission 2060. Tak hanya itu, konvoi ini juga mendorong peningkatan pengembangan dan pemanfaatan EBT.
Diketahui, pemanfaatan EBT di Jatim saat ini sebesar 1.868 MW dengan capaian Bauran EBT sebesar 9.36 persen lebih dari target yang ditetapkan dalam RUED sebesar 6,50 persen.
Lebih lanjut, jumlah kendaraan listrik yang beroperasional di Jatim saat ini sebesar 5.674 unit yang terdiri dari roda dua (R2) sebesar 4.407 unit dan roda empat (R4) sebesar 1.267 unit yang telah didukung dengan penyediaan 59 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan satu Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) tersebar di Jatim.
Di akhir, Khofifah mengatakan gebyar konvoi motor listrik yang dilakukan secara serentak juga menjadi salah satu rangkaian Peringatan Hari Jadi ke-78 Provinsi Jatim sekaligus memperingati Hari Listrik Nasional ke-78 pada 27 Oktober mendatang.
“Ulang tahunnya sama, bulannya sama, Jadi selamat Hari Listrik Nasional, terima kasih telah menyinari kehidupan masyarakat, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Semoga terus dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat, bangsa, dan negara,” pungkasnya.
Sementara itu, salah satu Penerima Bantuan PLTS Atap, yakni Pengasuh Ponpes Al Falah Malang KH. Samsul Hadi menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Khofifah atas adanya bantuan PLTS Atap ini, sehingga ada efisiensi bagi pondoknya. Sebelum ada bantuan PLTS ini, biaya listrik pondoknya satu bulan kurang lebih habis Rp 2 juta.
“Dengan adanya bantuan ini ada diskon 40 persen, artinya pondok bisa menghemat listrik sebesar Rp 800 ribu. Mudah-mudahan ini menjadi amal Ibu Gubernur Jatim. Yang pada akhirnya akan memberikan kemanfaatan dan kemaslahatan bagi masyarakat Jatim. Khususnya para pesantren yang mendapatkan bantuan PLTS Atap ini,” katanya.
Dalam kesempatan ini, Khofifah turut memberikan zakat produktif untuk para pelaku UMKM kepada 200 penerima yang diserahkan secara simbolis kepada 50 orang. Serta turut menyerahkan bantuan 1 unit mobil Mitsubishi Expander kepada Ponpes Al Falah Malang.
Sebagai informasi, bantuan PLTS Atap ini diserahkan kepada 18 Ponpes dan 2 UPT Pelabuhan Perikanan. Yakni Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya 13.200 WP, Ponpes Islam At Tauhid ASPI2 Surabaya 5000 WP, Ponpes Bumi Shalawat Progresif Sidoarjo 10.000 WP, Ponpes Zainul Hasan Genggong Probolinggo sebesar 10.000 WP, Ponpes Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo 10.000 WP, dan Ponpes Al Qodiri Jember 10.000 WP.
Kemudian Ponpes Darussalam Banyuwangi 10.000 WP, Amanatul Ummah Surabaya, Institut Pesantren KH. Abdul Chalim Mojokerto 10.000 WP, Ponpes Al- Falah Kediri 5.000 WP, Ponpes Hidayatul Mubtadi-in Kediri 10.000 WP, Ponpes Qomarrudin Gresik 5.000 WP, Ponpes Al Falah Malang 5.000 WP, Ponpes Syaicona Moh Cholil Bangkalan 10.000 WP, dan Pendidikan dan Sosial KH. Maulana Ishaq Sampang 5.000 WP.
Selanjutnya, Ponpes Tahfidhil Qur’an Sirojul Ulum Kediri 10.000 WP, Ponpes Al Ikhlas Pasuruan 10.000 WP, Ponpes Daru Ulil Albab Nganjuk 5.000 WP, Ponpes Anwarul Haromain Trenggalek 5.000 WP, UPT Pelabuhan Perikanan Pantai Muncar Kab. Banyuwangi 25.000 WP, dan UPT Pelabuhan Perikanan Pantau Pondokdadap Kab. Malang 25.000 WP.
Turut hadir antara lain Anggota Pemangku Kepentingan Dewan Energi Nasional (DEN) Satya Widya Yudha, Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jawa Timur dr. Agung Mulyono, GM PT. PLN UID Jatim Agus Kriswardoyo, GM PT. PLN UIP Jawa Bagian Timur dan Bali Anang Yahmadi, GM PT. PLN UIT Jawa Bagian Timur dan Bali Didik Fauzi Dahlan, Direktur Operasi Pembangkitan Batu Bara PT. PLN Nusantara Power Rachmanoe Indarto, dan jajaran Kepala OPD Pemprov Jatim. (Dwi Arifin)