Gubernur Khofifah: Startup Sebagai Job Creator, Ikut Turunkan TPT Jatim
SURABAYA-KEMPALAN: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan Gerakan 2.000 Startup Jawa Timur di Graha Unesa Surabaya, Rabu (20/9). Program ini merupakan ajang kolaborasi bagi startup, pemerintah, perusahaan BUMN / BUMD / DUDIKA, serta akademisi.
Peresmian Gerakan 2.000 Startup ini ditandai dengan penekanan tombol oleh Gubernur Khofifah bersama-sama dengan Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, Kerjasama dan Kealumnian ITS Bambang Pramujati Ph.D, Asisten Administrasi Umum Setdaprov Jatim, dan Kepala Disperindag Jatim.
Gubernur Khofifah optimistis Gerakan 2.000 Startup Jawa Timur akan menjadi bagian pengungkit ekonomi kreatif dan industri kreatif yang luar biasa. Tidak hanya di Jawa Timur tapi juga di Indonesia.
“Hari ini penguatan demi penguatan terus kita lakukan. Harapan kita pelaku startup di Jatim akan terus menemukan jejaring, menemukan strategic partner, dan terus bisa memperluas proses penguatan ekonomi kreatif dan industri kreatif,” katanya.
Optimisme Khofifah disambut dengan pendaftar Gerakan 2000 Startup Jawa Timur yang sangat banyak. Jumlah pendaftar melalui link pendaftaran sebanyak 2.100 orang. Terdiri dari startup dan komunitas startup, perusahaan BUMN, BUMD dan swasta, asosiasi industri, universitas, perguruan tinggi, SMA, dan SMK.
“Melalui gerakan ini diharapkan akan menginisiasi tumbuhnya startup-startup baru di Jawa Timur. Serta memperkuat ekosistem pengembangan Startup Jawa Timur, khususnya yang berbasis inovasi, kreativitas dan teknologi digital,” terangnya.
Lebih lanjut, Khofifah mengatakan, saat ini ekonomi kreatif menjadi sumber baru pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal itu tak lepas dari banyaknya SDM di Indonesia yang menjadi kekuatan dalam melahirkan insan-insan kreatif yang menciptakan nilai tambah besar terhadap sumber daya alam dan budaya yang melimpah.
Ditambahkan, saat ini terdapat 17 sub sektor ekonomi kreatif, meliputi aplikasi, arsitektur, desain komunikasi visual, desain produk, desain interior, fotografi, musik, kriya, kuliner, fesyen, penerbitan, film, animasi & video, periklanan, permainan interaktif, seni pertunjukan, seni rupa, serta TV & Radio.
Khofifah melanjutkan, melejitnya sektor ekonomi kreatif tercermin dalam publikasi Statistik Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2020. Selama kurun waktu 2014 – 2020, PDB ekonomi kreatif di Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 44,60 persen, dari Rp. 784,87 triliun di tahun 2014 menjadi Rp. 1.134,90 triliun di tahun 2020.
Selain itu, pada tahun 2020, ekonomi kreatif mampu memberikan kontribusi sebesar 7,35 persen terhadap pembentukan PDB nasional. Adapun sub sektor ekonomi kreatif yang memiliki kontribusi terbesar terhadap pembentukan PDB ekonomi kreatif adalah kuliner, kemudian fashion, dan kriya.
“Dengan berkembangnya teknologi digital, maka di masa depan diperkirakan sub sektor ekonomi kreatif lainnya terutama yang berbasis teknologi akan semakin meningkat peranannya,” katanya.
Tidak hanya itu, dengan berkembangnya startup di Jatim, Khofifah optimistis akan membuka banyak peluang pekerjaan baru . Yang pada akhirnya akan menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jatim.
“Kemarin saya membuka job fair yang digelar Pemprov Jatim secara online maupun offline. Kalau kemarin itu job fair, maka Gerakan 2.000 Startup Jatim ini merupakan pertemuan para job creator,,” katanya.
“Yakinlah bahwa anak-anak pelaku startup ini sudah bisa membuka lapangan kerja untuk dirinya sendiri, untuk kawan-kawannya, dan untuk pasar lebih luas lagi,” sambungnya.
Untuk itu, lanjut Khofifah, kehadiran Gerakan 2.000 startup Jatim ini sangat penting untuk bisa melahirkan job creator sekaligus menurunkan TPT di Jatim lebih banyak lagi. Dimana TPT Jatim per Februari 2023 sebesar 4,33 persen. Angka ini di bawah TPT nasional sebesar 5,45 persen.
“Jadi kebutuhan Jawa Timur untuk bisa menghadirkan banyak startup baru. Ini karena para job creator baru menjadi bagian yang sangat penting. InsyaAllah bersama-sama kita akan membuka peluang kerja baru sekaligus menurunkan lebih tajam lagi tingkat pengangguran terbuka di Jawa Timur,” tandasnya.
Pemprov Jatim, lanjut Khofifah, terus mendukung upaya pengembangan Startup. Diantaranya melalui proyek Millenial Job Center (MJC) yang mengkolaborasikan antara mentor, talent dan client. MJC telah berjalan di 5 Bakorwil melaluibwadah EJSC (East Java Super Corridor).
Kemudian, Pemprov Jatim juga telah membentuk Jatim IT Creative (JITC) di Surabaya dan Malang. Program ini sebagai wadah berkumpul dan berkaryanya komunitas Startup Jatim. Selain itu, terdapat juga fasilitasi kekayaan intelektual terkait merek dan hak cipta.
Di sisi infrastruktur, Jatim juga telah memiliki Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari yang menjadi KEK Ekonomi Digital pertama di Indonesia. Dimana telah beroperasi Film & Animation Factory, serta sedang dibangun Coding Factory, Nantinya akan terwujud suatu ekosistem ekonomi digital yang lengkap dalam satu kawasan.
“Di KEK Singhasari ini juga dalam waktu dekat King’s College University, kampus berperingkat 37 dunia akan membuka kampusnya. Ada tiga program studi master degree yang akan dibuka yakni digital marketing, digital media, dan creative industry. Insya Allah September tahun depan sudah berjalan. Mohon do’a dan dukungan semuanya,” terangnya.
“Tentunya ini akan menjadi bagian bagaimana kita membangun SDM yang berkualitas, sehingga mereka akan menjadi punggawa dalam menyukseskan visi Indonesia Emas 2045,” tegas Khofifah optimis.
Dalam kesempatan ini, Gubernur Khofifah turut menyerahkan penghargaan bagi Lembaga Industri Kreatif antara lain PT. Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT. PLN (Persero) UID Jawa Timur, PT. POS Indonesia (Persero), Bank Jatim, PT. Grab Teknologi Indonesia, dan PT Goto Gojek Tokopedia Tbk.
Serta penghargaan bagi pelaku startup kreatif antara lain CV. Gain Ultima, Djoyo Tani, Ecowisata Napote, Sampah Kita, Plat Pe & Quiz Indonesia, Tokolabs dan Letsplay Indonesia.
Usai acara, Gubernur Khofifah juga meninjau langsung stand-stand pelaku startup nasional hingga lokal diantaranya PT. Grab Teknologi Indonesia, Jatim Information Technology Creative (JITC) Malang, Paktukang, IOU Studio dan PT. Alton Teknologi Indonesia.
Ada pula stand berbagai OPD, BUMD di Jatim diantaranya, Dinas Pendidikan, Dinas Kelautan dan Perikanan, PT. Telkom Indonesia hingga Bank UMKM Jatim. Stand-stand tersebut menampilkan berbagai karya para pelaku startup Jatim, mulai dari makanan, pakaian, Digital Marketing, Desain hingga Teknologi berbasis Artificial Intelegent. (Dwi Arifin)